Kasus Santri Tewas, Keluarga Korban Batal Laporkan Ponpes Gontor ke Polisi
loading...
A
A
A
PONOROGO - Rencana melaporkan Ponpes Gontor ke polisi akhirnya iurung. Hal ini dikemukakan pengacara keluarga korban santri AM (17), Titis Rachmawati. Alasannya, menurut Titis, karena kurang dasar hukum jika dilaporkan.
"Jadi kita setelah komunikasi dengan klien kami di Palembang. Saat ini kita putuskan tidak akan melaporkan pihak Ponpes karena menurut kami itu adalah suatu miss atau kesalahpahaman ibaratnya, komunikasi antara pihak keluarga dengan pihak ponpes gitu," beber Titis.
Titis mengatakan setelah diamati, kasus ini terjadi karena kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi antara pihak Ponpes Gontor dengan keluarga korban. "Setelah kita mengambil rekam medik dari pihak Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor, otomatis kan itu wilayah mereka. Jadi kita sowan ke sana," kata Titis, Jumat, (16/9/2022).
Titis menyampaikan bahwa pihaknya bersama tim juga melihat seluruh kegiatan Ponpes hingga ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta bertemu dengan beberapa santri . Sambil melakukan pengamatan, Titis juga berkali-kali berkomunikasi dengan ibu AM di Palembang via telepon.
Lanjut Titis, pihaknya akan mengedepankan jalur mediasi. Sedangkan dua tersangka, saat ini sudah berada di jalur hukum dan diterapkan juga UU anak. "Kita juga akan membantu, mereka adalah anak-anak yang masih punya masa depan," imbuh Titis.
Titis menambahkan selama kasus ini bergulir, pihak keluarga korban maupun dirinya belum pernah ke Ponpes Gontor. Alhasil, banyak miskomunikasi setelah disampaikan dan melihat fakta secara langsung.
"Maka kami yang justru merasa miss gitu. Sebenarnya tidak ada hal-hal yang ditutupi dan tidak ada hal-hal yang membuat Ponpes lalai," papar Titis.
Terkait surat kematian, kata Titis, menurut pihak Gontor, ketika dokter datang menerima kondisi jenazah korban kemudian membuat surat kematian untuk dibawa perjalanan jenazah ke Palembang. Dokter pun saat itu tidak melakukan visum. "Jadi tidak ada niat si ponpes maupun rumah sakit untuk memanipulasi seperti itu," tukas Titis.
Ditanya soal komunikasi antara Soimah ibu korban dengan pihak Ponpes Gontor, Titis menerangkan saat itu Soimah berkomunikasi dengan pihak Gontor melalui orang lain. Mungkin dengan melalui orang lain, penyampaiannya jadi kurang tepat. "Jadi penyampaiannya kurang tepat, ada miss. Kita disini meluruskan semua gitu," ungkap Titis.
"Jadi kita setelah komunikasi dengan klien kami di Palembang. Saat ini kita putuskan tidak akan melaporkan pihak Ponpes karena menurut kami itu adalah suatu miss atau kesalahpahaman ibaratnya, komunikasi antara pihak keluarga dengan pihak ponpes gitu," beber Titis.
Titis mengatakan setelah diamati, kasus ini terjadi karena kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi antara pihak Ponpes Gontor dengan keluarga korban. "Setelah kita mengambil rekam medik dari pihak Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor, otomatis kan itu wilayah mereka. Jadi kita sowan ke sana," kata Titis, Jumat, (16/9/2022).
Titis menyampaikan bahwa pihaknya bersama tim juga melihat seluruh kegiatan Ponpes hingga ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta bertemu dengan beberapa santri . Sambil melakukan pengamatan, Titis juga berkali-kali berkomunikasi dengan ibu AM di Palembang via telepon.
Lanjut Titis, pihaknya akan mengedepankan jalur mediasi. Sedangkan dua tersangka, saat ini sudah berada di jalur hukum dan diterapkan juga UU anak. "Kita juga akan membantu, mereka adalah anak-anak yang masih punya masa depan," imbuh Titis.
Titis menambahkan selama kasus ini bergulir, pihak keluarga korban maupun dirinya belum pernah ke Ponpes Gontor. Alhasil, banyak miskomunikasi setelah disampaikan dan melihat fakta secara langsung.
"Maka kami yang justru merasa miss gitu. Sebenarnya tidak ada hal-hal yang ditutupi dan tidak ada hal-hal yang membuat Ponpes lalai," papar Titis.
Terkait surat kematian, kata Titis, menurut pihak Gontor, ketika dokter datang menerima kondisi jenazah korban kemudian membuat surat kematian untuk dibawa perjalanan jenazah ke Palembang. Dokter pun saat itu tidak melakukan visum. "Jadi tidak ada niat si ponpes maupun rumah sakit untuk memanipulasi seperti itu," tukas Titis.
Ditanya soal komunikasi antara Soimah ibu korban dengan pihak Ponpes Gontor, Titis menerangkan saat itu Soimah berkomunikasi dengan pihak Gontor melalui orang lain. Mungkin dengan melalui orang lain, penyampaiannya jadi kurang tepat. "Jadi penyampaiannya kurang tepat, ada miss. Kita disini meluruskan semua gitu," ungkap Titis.
(don)