Keberadaan Hotel di Bali Hancurkan Ekosistem Padang Lamun

Sabtu, 21 Juni 2014 - 19:11 WIB
Keberadaan Hotel di Bali Hancurkan Ekosistem Padang Lamun
Keberadaan Hotel di Bali Hancurkan Ekosistem Padang Lamun
A A A
BALI - Kawasan perhotelan di Bali banyak yang menghancurkan ekosistem di padang lamun, dengan limbah yang dikeluarkannya. Hal ini mengancam kelestarian lingkungan dan kelangsungan hidup biota laut.

Kepala Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Udayana Prof I Wayan Arthana mengatakan, ekosistem padang lamun banyak yang mati akibat limbah hotel.

“Ada hotel di Nusa Dua menghancurkan padang lamun, karena dianggap mengotori pantai," ujarnya, saat ditemui usai lokakarya jurnalis from ridge to reef, di Denpasar, Sabtu (21/6/2014).

Menurutnya, ekosistem padang lamun memiliki peran yang sangat penting, khususnya dalam memperkaya kesuburan perairan pantai, dan memberi perlindungan, serta makanan bagi berbagai spesies ikan.

"Di Pantai Sanur dijumpai tujuh jenis lamun. Sedangkan di Pantai Nusa Dua hanya mendapatkan enam jenis lamun. Di Indonesia hanya ada 12 spesies lamun," tegasnya.

Berkurangnya padang lamun, berarti kematian bagi beberapa pabiota laut. Sebab, selama ini padang lamun biasa digunakan untuk tempat bertelur, mencari makan, dan memijah.

Tidak hanya itu saja, hilangnya padang lamin membuat kemampuan ekosistem pantai dalam meredam arus menjadi sangat lemah. Hal ini bisa menyebabkan bencana bagi lingkungan sekitar.

“Beberapa biota yang ada di lamun dan terganggu adalah penyu, ikan, teripang, kima, siput, bulu babi, rumput laut, dan lain-lain. Lamun juga menjadi pelindung bagi biota-biota itu, ada sebagian ikan yang tidak suka dengan matahari berlindung di tumbuhan lamun,” jelasnya.

Dia menegaskan, hingga kini belum ada pelestarian padang lamun, seperti halnya pelestarian terumbu karang. Tidak hanya di Bali, tetapi di seluruh kepulauan nusantara.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4703 seconds (0.1#10.140)