Jenderal Dudung Pimpin Revitalisasi Cagar Budaya Makam Auliya'

Kamis, 01 September 2022 - 07:23 WIB
loading...
Jenderal Dudung Pimpin Revitalisasi Cagar Budaya Makam Auliya
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melakukan peletakan batu pertama revitalisasi cagar budaya Makam Auliya di Asrama Gupusjat Optronik II Puspalad, Desa Sono. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SIDOARJO - Cagar budaya berupa Makam Auliya' yang ada di Asrama Gupusjat Optronik II Puspalad, Desa Sono Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, direvitalisasi. Revitalisasi cagar budaya ini dilakukan TNI AD, dan peletakan batu pertama dipimpin KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman.



Sebelum prosesi peletakan batu pertama, Dudung didampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Ketua PWNU Jatim, dan Bupati Sidoarjo, melakukan ziarah di makam para Auliya' Sono, sekaligus meninjau maket revitalisasi cagar budaya yang berada di dalam kompleks militer Gudang Pusat Senjata (Gupusjat) TNI AD di Sidoarjo.



Dudung mengatakan, Makam Sono memiliki nilai historis yang penting bagi masyarakat Sidoarjo. Ponpes Sono terkenal dengan melahirkan sejumlah kiai besar termasuk KH Hasyim Asy'ari. Dipugarnya kompleks Makam Sono di Kabupaten Sidoarjo, memberikan bukti jika 200 tahun lalu Sidoarjo merupakan pusat peradaban Islam.



"Beberapa waktu yang lalu saya datang ke sini bertemu dengan bupati. Kemudian diceritakan bupati tentang sejarah, bagaimana pada masa penjajahan Jepang, para pejuang berkumpul di sini mengatur siasat syuhada," jelasnya.

Menurutnya, hal ini membuktikan jika Ponpes Sono bukan hanya serta-merta merupakan sebuah pesantren, namun banyak syuhada serta ulama di desa ini yang turut ikut memerdekakan bangsa.

"Saya terketuk. Saya merasa ini sudah lama ini harus dijadikan cagar budaya. Dalam hati saya, yang mendirikan bangsa, yang memerdekakan bangsa, serta yang menghormati bangsa sendiri kok susah. Maka saya segera berkoordinasi untuk mengatur revitalisasi. Saya juga NU, dulunya saya nyantri," cerita Dudung.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2090 seconds (0.1#10.140)