Pj Gubernur Sulbar Ingin Penanaman 1,2 Juta Mangrove Libatkan Siswa
loading...
A
A
A
MAJENE - Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Akmal Malik, meninjau pembibitan mangrove di Desa Binanga Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Senin (29/8/2022).
Akmal mengatakan peninjauan dilakukan sebagai persiapan penanaman 1,2 juta tanaman mangrove di pesisir Pantai Paku-Suremana pada November mendatang.
Ia pun menekankan keinginannya agar rencana penanaman mangrove itu melibatkan siswa, mulai dari proses pembibitan, penanaman hingga pemeliharaan. Tujuannya mengedukasi siswa agar mencintai lingkungan.
"Terpenting adalah mengedukasi siswa mencari pembibitan, penanaman dan pemeliharaan. Agar mereka cinta terhadap lingkungan," ungkapnya.
Lanjut Akmal, untuk menyukseskan gerakan penananaman mangrove itu juga perlu melibatkan setiap pihak. "Kelola lingkungan kita harus kolaborasi," pungkasnya.
Disebutkan, rencana lahan penanaman seluas 143 hektar. Namun titik tersebut masih akan dikordinasikan mengingat masih terdapat beberapa titik yang masyarakatnya menolak untuk menanami mangrove.
"Dan memang ada pro dan kontra dan itu biasa. Kalau memang masyarakat tidak mau cari titik lain. Itu tidak apa-apa," pungkasnya.
Akmal mengatakan peninjauan dilakukan sebagai persiapan penanaman 1,2 juta tanaman mangrove di pesisir Pantai Paku-Suremana pada November mendatang.
Ia pun menekankan keinginannya agar rencana penanaman mangrove itu melibatkan siswa, mulai dari proses pembibitan, penanaman hingga pemeliharaan. Tujuannya mengedukasi siswa agar mencintai lingkungan.
"Terpenting adalah mengedukasi siswa mencari pembibitan, penanaman dan pemeliharaan. Agar mereka cinta terhadap lingkungan," ungkapnya.
Lanjut Akmal, untuk menyukseskan gerakan penananaman mangrove itu juga perlu melibatkan setiap pihak. "Kelola lingkungan kita harus kolaborasi," pungkasnya.
Disebutkan, rencana lahan penanaman seluas 143 hektar. Namun titik tersebut masih akan dikordinasikan mengingat masih terdapat beberapa titik yang masyarakatnya menolak untuk menanami mangrove.
"Dan memang ada pro dan kontra dan itu biasa. Kalau memang masyarakat tidak mau cari titik lain. Itu tidak apa-apa," pungkasnya.
(tri)