Peringati Kemerdekaan RI, PLN Listriki 12 Dusun di Sulsel, Sultra, dan Sulbar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Komitmen PT PLN (Persero) untuk menerangi hingga pelosok negeri terus terwujud. Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, PLN berhasil melistriki 12 desa dan dusun yang tersebar di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid, menuturkan hal tersebut adalah bukti nyata dari komitmen PLN untuk menghadirkan listrik hingga ke pelosok. "Kami optimistis, kehadiran listrik dapat menggerakkan perekonomian warga sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah," ungkapnya.
"Selain itu, dengan adanya akses listrik maka akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan akses pendidikan, kesehatan serta tentunya akses informasi," sambung Awaluddin.
Adapun desa dan dusun tersebut antara lain :
1. Dusun Pasang, Kec. Pitu Riase, Kab. Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan
2. Desa Iwoimea Dsn 1 dan 2 Kec. Tinondo, Kab. Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
3. Desa Lerehoma Dsn 3 Kec. Anggaber, Kab. Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara
4. Dusun Aholeang, Kec. Malunda, Kab. Majene, Provinsi Sulawesi Barat
5. Dusun Rui, Kec. Malunda, Kab. Majene, Provinsi Sulawesi Barat
6. Dusun Tallu Banua, Kec. Sendana, Kab. Majene, Provinsi Sulawesi Barat
7. Dusun Podang, Kec. Sendana, Kab. Majene, Provinsi Sulawesi Barat
8. Dusun Mojopahit, Kec. Tinambung, Kab. Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat
9. Dusun Batu Meappar, Kec. Limboro, Kab. Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat
10. Dusun Lolle, Kec. Limboro, Kab. Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat
11. Dusun Salurumbia, Kec. Simboro, Kab. Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat
12. Dusun Saluandeang, Kec. Tobadak, Kab. Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat dan stakeholder, listrik dapat dinikmati di desa dan dusun tersebut. PLN berkomitmen untuk melistriki desa demi desa dalam daerah 3 T untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat luas, serta anak-anak dapat belajar di malam hari," kata Awaluddin.
Awaluddin merinci, total sebanyak 575 pelanggan yang berada di desa dan dusun tersebut telah menikmati listrik. Sumber dana dalam melistriki 12 desa dan dusun ini adalah dari dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini bernilai investasi sebesar Rp2,3 miliar.
Infrastruktur tersebut adalah jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 17,79 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 16,6i kms, serta 7 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 500 kilo Volt Ampere (kVA).
Tentu saja, ini merupakan upaya PLN dalam rangka meningkatkan Rasio Elektrifikasi dan Rasio Desa Berlistrik untuk melaksanakan mandat dari Pemerintah sebagai BUMN yang menjalankan Public Service Obligation, serta fungsi sosial dalam rangka pemerataan pembangunan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kehadiran listrik di desa daerah terpencil ini dapat memperluas pemerataan kelistrikan. Sampai dengan Juli 2022, total Rasio Elektrifikasi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat tercatat sebesar 99,64% ," terang Awaluddin.
Ia mengisahkan, guna membangun jaringan untuk melistriki desa-desa tersebut tidaklah mudah. "Tim PLN harus menghadapi beragam tantangan salah satunya adalah masalah geografis dengan medan yang sulit, akan tetapi tantangan tersebut bukanlah penghalang bagi PLN unyuk ditempuh dengan tujuan mandat pendorong pertumbuhan ekonomi yang diemban PLN", tutup Awaluddin.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Awaluddin Hafid, menuturkan hal tersebut adalah bukti nyata dari komitmen PLN untuk menghadirkan listrik hingga ke pelosok. "Kami optimistis, kehadiran listrik dapat menggerakkan perekonomian warga sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah," ungkapnya.
"Selain itu, dengan adanya akses listrik maka akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan akses pendidikan, kesehatan serta tentunya akses informasi," sambung Awaluddin.
Adapun desa dan dusun tersebut antara lain :
1. Dusun Pasang, Kec. Pitu Riase, Kab. Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan
2. Desa Iwoimea Dsn 1 dan 2 Kec. Tinondo, Kab. Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara
3. Desa Lerehoma Dsn 3 Kec. Anggaber, Kab. Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara
4. Dusun Aholeang, Kec. Malunda, Kab. Majene, Provinsi Sulawesi Barat
5. Dusun Rui, Kec. Malunda, Kab. Majene, Provinsi Sulawesi Barat
6. Dusun Tallu Banua, Kec. Sendana, Kab. Majene, Provinsi Sulawesi Barat
7. Dusun Podang, Kec. Sendana, Kab. Majene, Provinsi Sulawesi Barat
8. Dusun Mojopahit, Kec. Tinambung, Kab. Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat
9. Dusun Batu Meappar, Kec. Limboro, Kab. Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat
10. Dusun Lolle, Kec. Limboro, Kab. Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat
11. Dusun Salurumbia, Kec. Simboro, Kab. Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat
12. Dusun Saluandeang, Kec. Tobadak, Kab. Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat dan stakeholder, listrik dapat dinikmati di desa dan dusun tersebut. PLN berkomitmen untuk melistriki desa demi desa dalam daerah 3 T untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat luas, serta anak-anak dapat belajar di malam hari," kata Awaluddin.
Awaluddin merinci, total sebanyak 575 pelanggan yang berada di desa dan dusun tersebut telah menikmati listrik. Sumber dana dalam melistriki 12 desa dan dusun ini adalah dari dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini bernilai investasi sebesar Rp2,3 miliar.
Infrastruktur tersebut adalah jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 17,79 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 16,6i kms, serta 7 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 500 kilo Volt Ampere (kVA).
Tentu saja, ini merupakan upaya PLN dalam rangka meningkatkan Rasio Elektrifikasi dan Rasio Desa Berlistrik untuk melaksanakan mandat dari Pemerintah sebagai BUMN yang menjalankan Public Service Obligation, serta fungsi sosial dalam rangka pemerataan pembangunan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kehadiran listrik di desa daerah terpencil ini dapat memperluas pemerataan kelistrikan. Sampai dengan Juli 2022, total Rasio Elektrifikasi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat tercatat sebesar 99,64% ," terang Awaluddin.
Ia mengisahkan, guna membangun jaringan untuk melistriki desa-desa tersebut tidaklah mudah. "Tim PLN harus menghadapi beragam tantangan salah satunya adalah masalah geografis dengan medan yang sulit, akan tetapi tantangan tersebut bukanlah penghalang bagi PLN unyuk ditempuh dengan tujuan mandat pendorong pertumbuhan ekonomi yang diemban PLN", tutup Awaluddin.
(tri)