Viral Video Emak-emak di Mamuju Tengah Mengamuk Datangi Rumah Kades Lara

Jum'at, 29 Juli 2022 - 09:30 WIB
loading...
Viral Video Emak-emak di Mamuju Tengah Mengamuk Datangi Rumah Kades Lara
Video emak-emak di Desa Lara, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, Sulbar mengamuk mendatangi rumah Kades Lara viral di media sosial. Foto: iNewsTV
A A A
MAMUJU TENGAH - Sejumlah emak-emak yang merupakan kader KB mengamuk dan mendatangi rumah Kepala Desa (Kades) Lara, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah , Sulawesi Barat (Sulbar).

Video emak-emak mengamuk ini pun viral di media sosial. Dalam video itu, mereka mendatangi rumah Kepala Desa Lara, perseteruan antara kader KB dan kepala desa ini dipicu persoalan gaji dan uang intensif kader dan juga kata-kata kasar yang dilontarkan kepala desa.



Dalam video itu, emak-emak ini terlihat menahan mobil kepala desa yang hendak keluar rumah, kemudian emak-emak ini terlihat mengembalikan amplop gaji intensif beberapa kader (KB) Desa Lara yang telah diterima beberapa hari lalu.

Ketua Kader KB Desa Lara, Hapsah membenarkan kejadian yang telah viral tersebut. Pihaknya mengaku kecewa kepada kepala desa, lantaran uang gaji intensif yang diterima diminta dikembalikan oleh kepala desa.



“Kami kecewa dana intensif diminta dikembalikan, karena menurut kepala desa saat pengambilan intensif pihak kader KB tidak melakukan foto dokumentasi sebagai bukti laporan,” katanya.

Sementara, Kepala Desa Lara, Ahmad Syam menyayangkan kejadian yang berujung viral tersebut. “Kami hanya meminta bukti laporan hasil kerja dan juga foto dokumentasi penyerahan intensif,” ujarnya.



Namun menurut Ahmad, saat dirinya mencoba menelepon pihak Ketua Kader (KB) tidak menjawab telepon kades. Sehingga dengan dasar itu kepala desa kemudian tersulut emosi lalu mengeluarkan kata-kata kasar kepada Ketua Kader KB Hapsa yang menjadi pemicu kekecewaan beberapa kader KB lain.

Usai kejadian viral ini belum ada tindak lanjut mediasi yang di lakukan kedua belah pihak, kader (KB) yang berseteru dengan kepala desa ini memilih untuk berhenti menjadi kader keluarga berencana (KB).

Kader KB ini mengaku sangat kecewa dengan sikap pemimpin desa yang menurutnya sangat arogan terhadap bawahan.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1024 seconds (0.1#10.140)