BPH Migas Harap Kuota BBM Subsidi Cukup Hingga Akhir Tahun

Jum'at, 15 Juli 2022 - 08:36 WIB
loading...
BPH Migas Harap Kuota BBM Subsidi Cukup Hingga Akhir Tahun
Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Patuan Alfon Simanjuntak (kiri) saat membawakan materi Kebijakan Tata Kelola Distribusi BBM, Rabu (13/7/2022). Foto/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi ( BPH Migas ), Patuan Alfon Simanjuntak mengungkapkan, belum ada penambahan kuota nasional untuk BBM subsidi, baik BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite maupun Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar.

Meski demikian, Alfon berharap, kuota yang ada saat ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun nanti. Sejumlah upaya disebutnya dilakukan agar setiap daerah dapat tercukupi dengan kuota BBM subsidi yang ada.

Diketahui, total kuota Pertalite untuk tahun 2022 sebesar 23,05 juta kiloliter (KL) dengan realisasi 57,56 persen per 20 Juni 2022. Sedangkan kuota Solar sebesar 15,1 juta KL dengan realisasi 51,24 persen.

"Melihat adanya kuota yang terbatas, bagaimana semua daerah bisa mencukupinya. Jadi dilakukan pengaturan, berkoordinasi dengan Badan Usaha Penugasa, Pemda, untuk memastikan bahwa kuota ini bisa terbagi cukup sampai Desember," jelas Alfon, Rabu (13/7/2022).



Lanjut dia, kuota tahun 2022 ini memang lebih rendah dibandingkan dengan 2021. Sehingga pihaknya melakukan analisa distribusi sisaan bulan Januari sampai Juni untuk dapat memprediksi kebutuhan masing-masing daerah sampai Desember nanti.

Alfon juga menegaskan, usulan penambahan kuota dari Pemda tidak bisa langsung disetujui, harus melewati sejumlah tahapan analisis. "Ketika ada usulan dari Pemda, kita harus lakukan analisis juga, tidak bisa langsung melakukan penambahan," katanya.

Region Manager Retail Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat adalah lewat digitalisasi di SPBU.

"Digitalisasi di SPBU dapat mengetahui posisi stok (BBM), sehingga tau mana SPBU yang kosong, produk apa, dikaitkan juga penyaluran tepat sasaran, akan bisa terindentifikasi," pungkasnya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1765 seconds (0.1#10.140)