Tolak elpiji naik, siswa teatrikal di pinggir jalan

Selasa, 07 Januari 2014 - 14:41 WIB
Tolak elpiji naik, siswa teatrikal di pinggir jalan
Tolak elpiji naik, siswa teatrikal di pinggir jalan
A A A
Sindonews.com - Kondisi bangsa yang didera berbagai persoalan seperti masalah korupsi, kolusi, dan juga kejahatan lain membuat keprihatinan semua pihak. Apalagi saat ini sedang ada masalah mengenai naiknya elpiji, sehingga menambah kesulitan masyarakat.

Menanggapi berbagai masalah ini, sejumlah pelajar Madrasah Aliyah (MA) Syafii di Kota Pekalongan menggelar aksi teatrikal. Aksi pelajar ini digelar di halaman sebuah pertokoan, di tepi jalan dalam kota, yaitu di Jalan Raya Buaran Kota Pekalongan.

Aksi mereka mengundang banyak perhatian dan menjadi tontonan warga yang sedang lewat di jalan ini, dan juga disaksikan ratusan siswa lain.

Beberapa pelajar melumuri tubuhnya dengan cat atau body painting, dan juga mengenakan berbagai kostum. Mereka memeragakan negeri ini yang sedang banyak masalah, seperti kasus korupsi, kejahatan terorisme, bencana alam, dan terakhir naiknya elpiji yang membuat rakyat semakin sengsara.

Ribty Alkafie Rhosema, guru teater MA Syafii menyebutkan, aksi ini sebagai wujud keprihatinan siswa madrasah melihat kondisi bangsa. Aksi dilakukan di tepi jalan agar langsung mendapat apresiasi warga yang sedang melintas dan bisa sampai ke pemimpin bangsa ini.

“Kami mengajarkan kepada para siswa agar peduli terhadap bangsa ini, berbagai kasus mendera bangsa ini seperti korupsi, aksi kejahatan, dan kekerasan yang memprihatinkan. Apalagi, naiknya harga elpiji membuat rakyat semakin kesulitan," ujarnya, kepada wartawan, Selasa (7/1/2014).

Ditambahkan dia, mendekati pemilu legislatif, maka pelajar sebagai generasi muda penerus bangsa, harus ambil bagian.

Melalui aksi itu, siswa berharap, negeri ini bisa dikelola dengan baik, sehingga tidak terus menerus didera berbagai kasus korupsi. Bahkan, saat ini sudah banyak pejabat tinggi dan tokoh bangsa yang dipenjara karena kasus ini.

“Kami sebagai siswa merasa prihatin melihat korupsi yang sudah menyusahkan rakyat ini, kami berekspresi seperti ini agar pemimpin bisa mengerti bagaimana kondisi masyarakat sekarang," jelas Mahmud, siswa MA Syafii.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5413 seconds (0.1#10.140)