Awasi Penggunaan Boraks di Pasar Modern, Pemkot Jakbar Periksa 195 Sampel Pangan
loading...
Pemkot Jakarta Barat melalui Sudin KPKP melakukan pengawasan di empat pasar modern yang tersebar di wilayahnya. Foto: MNC Portal Indonesia/Istimewa
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) melakukan pengawasan di empat pasar modern yang tersebar di wilayahnya. Pengawasan itu sebagai bentuk antisipasi dari penggunaan zat berbahaya pada makanan.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat Novi C Palit mengatakan, pengawasan tersebut dilakukan untuk menghindarkan masyarakat dari penggunaan zat berbahaya pada produk pangan hasil peternakan, perikanan, dan pertanian yang dijual di pasar modern.
Empat pasar modern yang diperiksa, kata Novi, yakni Swalayan Hypermart Puri Indah, Swalayan Hari-Hari Kalideres, Swalayan Lotte Mart Kembangan, dan Swalayan Superindo Kedoya.
"Ini untuk memastikan produk pangan yang dijual tidak mengandung bahan berbahaya seperti klorin, formalin, rhodamin, dan boraks," ujar Novi dalam keterangan resminya, Selasa 5 Juli 2022.
Lebih lanjut, Novi menuturkan, dalam kegiatan ini, pihaknya memeriksa 195 sampel produk pangan yang terdiri dari 88 produk pertanian, 32 produk peternakan, dan 75 produk perikanan.
"Dari semua sampel yang kami ambil hasilnya 100 persen negatif. Namun Apabila kedepannya ditemukan produk pangan yang mengandung zat berbahaya, maka kami akan langsung melakukan pemusnahan dan pedagangnya diberikan peringatan," katanya.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat Novi C Palit mengatakan, pengawasan tersebut dilakukan untuk menghindarkan masyarakat dari penggunaan zat berbahaya pada produk pangan hasil peternakan, perikanan, dan pertanian yang dijual di pasar modern.
Empat pasar modern yang diperiksa, kata Novi, yakni Swalayan Hypermart Puri Indah, Swalayan Hari-Hari Kalideres, Swalayan Lotte Mart Kembangan, dan Swalayan Superindo Kedoya.
"Ini untuk memastikan produk pangan yang dijual tidak mengandung bahan berbahaya seperti klorin, formalin, rhodamin, dan boraks," ujar Novi dalam keterangan resminya, Selasa 5 Juli 2022.
Lebih lanjut, Novi menuturkan, dalam kegiatan ini, pihaknya memeriksa 195 sampel produk pangan yang terdiri dari 88 produk pertanian, 32 produk peternakan, dan 75 produk perikanan.
"Dari semua sampel yang kami ambil hasilnya 100 persen negatif. Namun Apabila kedepannya ditemukan produk pangan yang mengandung zat berbahaya, maka kami akan langsung melakukan pemusnahan dan pedagangnya diberikan peringatan," katanya.
(mhd)
Lihat Juga :
