Nelayan berhenti melaut, hasil ikan menyusut

Minggu, 17 November 2013 - 21:40 WIB
Nelayan berhenti melaut, hasil ikan menyusut
Nelayan berhenti melaut, hasil ikan menyusut
A A A
Sindonews.com - Produksi ikan laut yang dihasilkan kawasan bahari Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada tahun ini, dipastikan menurun.

Hal itu disebabkan, sejak pertengahan bulan Oktober hingga November 2013, sebagian besar nelayan pantai Blitar, telah menghentikan aktivitas perburuan ikan.

Cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai angin kencang dan gelombang besar, memaksa nelayan menambatkan perahu dan sampan. "Sebab cuaca memang tidak menguntungkan bagi nelayan. Mereka memilih menggantung peralatan penangkap ikan, daripada nekat melaut," ujar Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Blitar, Sugiarto kepada wartawan, Minggu (17/11/2013).

Menurutnya, terutama untuk perahu yang memiliki kapasitas tangkapan dibawah 10 gross ton, tidak satupun yang berani nekat melaut. Tidak ada yang berani mengambil risiko celaka menghadapi gelombang setinggi tiga sampai empat meter, di wilayah dua sampai empat mil dari garis pantai. "Ini terjadi sejak musim penghujan datang menggantikan kemarau," terangnya.

Dari data yang dihimpun, ada 233 unit perahu penangkap ikan dengan berbagai ukuran yang tersebar di kawasan pantai selatan Kabupaten Blitar. Selain pantai Tambakrejo di Kecamatan Wonotirto, tidak sedikit nelayan yang menyisir ikan di wilayah pantai Panggungrejo, Bakung dan pantai Jolosutro di Kecamatan Wates.

Menurut catatan Sugiarto, selama tahun 2012, produksi ikan di Kabupaten Blitar mencapai 1.500 ton. Dengan cuaca yang tidak stabil ini, banyak nelayan yang mengalihkan kesibukan memperbaiki alat tangkapan. "Di sela waktu itu mereka (nelayan) biasanya menangkap lobster dan cumi yang banyak berada di sekitar pantai," jelasnya.

Mengacu pada informasi yang masuk ke dinas, cuaca ekstrim ini, kata Sugiarto diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Februari tahun 2014. Para nelayan akan kembali menemukan aktivitasnya dengan tenang pada bulan April hingga September. "Kami hanya bisa berharap produksi bisa secepatnya normal kembali," pungkasnya.

Menanggapi hal ini anggota DPRD Kabupaten Blitar M Ansori berharap, dinas bisa memberi terobosan sebagai solusi situasi cuaca yang tidak bagus bagi nelayan. Sebab, selama mereka tidak berproduksi, tentunya para nelayan tidak akan berpenghasilan. "Harus ada langkah alternatif sebagai pengganti pencaharian, ketika situasi alam tidak menentu datang. Dinas terkait harus mampu memberikan solusi itu," ujarnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5421 seconds (0.1#10.140)