Belanda jadi lelucon di Piala Eropa 2012

Rabu, 20 Juni 2012 - 07:04 WIB
Belanda jadi lelucon di Piala Eropa 2012
Belanda jadi lelucon di Piala Eropa 2012
A A A
Sindonews.com - Belanda merasakan apa yang dialami Prancis dan Italia pada Piala Dunia 2010. De Oranje mendapat hinaan dan kritik dari publik sendiri setelah tampil mengecewakan di Piala Eropa 2012.

“Belanda hanya jadi lelucon di Piala Eropa 2012”. “Belanda dipermalukan”. “Lembaran kelam dalam sejarah Belanda”. “Belanda terlalu tua, terlalu lambat, terlalu arogan”. Itulah judul berita utama yang terpampang di sejumlah media Belanda, baik cetak maupun elektronik. Ungkapan itu merupakan bentuk kekecewaan publik Negeri Kincir Angin atas hasil yang diraih armada Bert van Marwijk di Polandia- Ukraina.

Berstatus favorit juara sekaligus finalis Piala Dunia 2010, Belanda malah jadi lumbung poin bagi rivalnya di Grup B. Mereka menelan tiga kekalahan beruntun dan jadi juru kunci. Belanda dipermalukan Denmark 0-1 pada laga pertama. Kemudian kalah 1-2 dari Jerman. Lalu, menyerah 1-2 di tangan Portugal. “Ini bencana. Belanda telah gagal secara mengenaskan.Tiga pertandingan tanpa angka.Tidak pernah terjadi sebelumnya Belanda mencatat hasil seburuk ini,” tulis De Telegraaf’ dalam artikelnya.

Kekecewaan publik Belanda bisa dimaklumi. Pasalnya, selama ini Belanda selalu memetik angka saat penyisihan grup setiap kali mengikuti kompetisi resmi internasional. Bahkan, saat Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010, mereka memimpin klasemen dengan hasil sempurna alias sapu bersih. Yang membuat rakyat Negeri Kincir Angin makin meringis adalah jumlah gol yang dihasilkan Belanda.

Memiliki beberapa penyerang hebat yang tiga di antaranya top skor kompetisi lokal macam Robin van Persie (Liga Primer), Klaas-Jan Huntelaar (Bundesliga), dan Luuk de Jong (Eredivisie), mereka hanya membukukan dua gol dan kebobolan lima kali. Kenyataan ini lebih buruk dari Piala Eropa 1980 di Italia. Saat itu, Belanda juga tersisih di penyisihan grup.

Tapi, mereka masih bisa memetik satu kemenangan dari tiga laga yang diikuti dengan torehan empat gol. “Untuk pertama kali dalam sejarah, Belanda pulang dengan tiga kekalahan di fase penyisihan grup,” tulis Christian Daily Trouw. Van Persie dkk kini merasakan duka yang dialami Prancis dan Italia dua tahun lalu di Afrika Selatan. Les Bleus dan Gli Azzurri dihina habis-habisan oleh warganya dan media lantaran gagal melangkah ke fase gugur.

Belanda yang selama ini menyandang predikat “juara tanpa mahkota” lantaran selalu tampil bagus walau gagal berjaya, kini jadi bahan hujatan. “Harus diakui, performa Belanda jauh dari memuaskan,” ujar Direktur KNVB Bert van Oostveen. Gencarnya kritik dan cibiran terhadap timnas Belanda membuat Mark van Bommel angkat bicara. Gelandang yang merangkap kapten itu mencoba memberi penjelasan mengapa petaka ini bisa sampai terjadi.

“Saat Piala Dunia 2010, rencana yang dibuat, baik strategi atau susunan pemain yang akan bertanding sudah jelas. Tidak ada lagi diskusi. Sekarang, situasinya berbeda. Banyak hal yang berubah,” ucap Van Bommel. Situasi ini berimbas pula pada masa depan Van Marwijk. Setelah Belanda dipastikan tersingkir dari persaingan,muncul diskusi apa yang harus dilakukan KNVB kepada arsitek berusia 60 tahun itu.

Menurut survei yang dilakukan ‘Oranje Talk of the Day’, sebanyak 55% responden meminta agar Van Marwijk mundur. Dan, hanya 45% yang mendukung. “Dia (Van Marwijk) tidak perlu mundur. Kegagalan ini karena kesalahan kami, bukan satu orang,”ujar gelandang Belanda Wesley Sneijder.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5203 seconds (0.1#10.140)