Pariwisata Bali Bangkit, Bandara Ngurah Rai Target 9 Juta Penumpang Tahun Ini
loading...
Pariwisata Bali diyakini bangkit tahun ini setelah dua tahun dihajar pandemi. Optimisme itu membuat pengelola Bandara Ngurah Rai menargetkan 9 juta penumpang. Foto/Dok.SINDOnews
A
A
A
DENPASAR - Pariwisata Bali diyakini bangkit tahun ini setelah dua tahun dihajar pandemi. Optimisme itu membuat pengelola Bandara Ngurah Rai menargetkan 9 juta penumpang tahun ini.
"Optimistis mudah-mudahan bisa tercapai," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah, Rai Handy Heryudhitiawan, Senin (13/6/2022).
Dia mengakui, selama pandemi, pergerakan penumpang anjlok drastis. Pada 2020, total penumpang hanya sebesar 6,2 juta orang. Lalu 2021 lebih parah, hanya 3,7 penumpang.
Padahal sebelum pandemi, jumlah penumpang tembus 24,1 juta orang sepanjang 2019. Penyebabnya, banyak maskapai berhenti terbang ke Bali. Bahkan penerbangan internasional tutup total.
Sejak kasus COVID-19 mereda dan syarat pelaku perjalanan udara dilonggarkan, trafik penumpang terus naik. Hingga awal Juni 2022, sudah 3,1 juta penumpang terlayani. "Mei 2022 saja, kita sudah melayani 1.6000 penumpang," ujar Handy.
Dia memaparkan, saat ini hampir semua penerbangan internasional telah melakukan reaktivasi ke Bali. Ada 18 maskapai yang melayani 19 rute internasional menuju Bali dan sebaliknya.
Sedangkan penerbangan domestik dilayani sembilan maskapai dengan 29 rute. "Rute domestik masih menjadi penyumbang utama trafik penumpang," imbuhnya.
Handy optimistis target akan tercapai karena banyak even internasional di Bali tahu ini, terutama KTT G20. "Ada juga even lainnya seperti Indonesia International Marathon dan Konferensi Peradilan Konstitusi Sedunia," pungkasnya.
"Optimistis mudah-mudahan bisa tercapai," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah, Rai Handy Heryudhitiawan, Senin (13/6/2022).
Dia mengakui, selama pandemi, pergerakan penumpang anjlok drastis. Pada 2020, total penumpang hanya sebesar 6,2 juta orang. Lalu 2021 lebih parah, hanya 3,7 penumpang.
Padahal sebelum pandemi, jumlah penumpang tembus 24,1 juta orang sepanjang 2019. Penyebabnya, banyak maskapai berhenti terbang ke Bali. Bahkan penerbangan internasional tutup total.
Sejak kasus COVID-19 mereda dan syarat pelaku perjalanan udara dilonggarkan, trafik penumpang terus naik. Hingga awal Juni 2022, sudah 3,1 juta penumpang terlayani. "Mei 2022 saja, kita sudah melayani 1.6000 penumpang," ujar Handy.
Dia memaparkan, saat ini hampir semua penerbangan internasional telah melakukan reaktivasi ke Bali. Ada 18 maskapai yang melayani 19 rute internasional menuju Bali dan sebaliknya.
Sedangkan penerbangan domestik dilayani sembilan maskapai dengan 29 rute. "Rute domestik masih menjadi penyumbang utama trafik penumpang," imbuhnya.
Handy optimistis target akan tercapai karena banyak even internasional di Bali tahu ini, terutama KTT G20. "Ada juga even lainnya seperti Indonesia International Marathon dan Konferensi Peradilan Konstitusi Sedunia," pungkasnya.
(shf)
Lihat Juga :
