Cegah PMK, Gowa Tidak Terima Pasokan Sapi dari Luar
loading...
A
A
A
GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa , tidak akan menerima pasokan sapi dari luar Sulsel. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan dalam mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah ini.
Hal ini disampaikan, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa Suhriati saat melakukan sosialisasi pencegahan PMK di peternakan sapi di Dusun Talamangape, Desa Bontolangkasa Selatan, Kecamatan Bontonompo.
"Jadi untuk sementara kita tidak terima dulu pasokan sapi dari luar. Kita perlu waspada pada semua jenis penyakit apalagi mendekati hari raya kurban dua bulan ke depan," kata Suhriati didampingi Kasat Pol PP Gowa Alimuddin Tiro.
Menurutnya, PMK sudah banyak menyerang sapi di pulau Jawa dan lainnya. Saat ini belum masuk ke Gowa dan semoga tidak pernah ada.
Suhriati menuturkan, penyakit ini memang tidak seganas antraks namun berpengaruh pada kesehatan sapi sehingga menghambat pertumbuhan dan menurunkan kualitas hidup sapi pada umumnya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada para peternak maupun warga di Gowa agar tidak melakukan pembelian sapi dari luar Gowa. Dinas Peternakan juga memperketat pengawasan terhadap lalulintas perdagangan atau pendistribusian sapi keluar maupun masuk ke Gowa .
Peternak juga kata dia, harus merutinkan pembersihan area kandang dengan melakukan penyemprotan disinfektan serta pemberian vitamin agar daya tahan tubuh dan nutrisi sapi terjaga.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyerahkan sejumlah obat-obatan salah satunya adalah obat anti cacing dan vitamin untuk sapi, serta melakukan penyuntikan vitamin secara langsung ke sapi serta mengambil sample pemeriksaan di dua peternakan warga. Yakni di peternakan sekaligus rumah potong hewan milik Haji Emba di Manggarupi, Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu dan peternakan milik Zainuddin Dg Reppa di Dusun Talamangape, Desa Bontolangkasa Selatan, Kecamatan Bontonompo.
"Terimakasih karena pihak Dinas Peternakan selalu melakukan pengawasan langsung ke peternakan kami dan kami pun senantiasa melakukkan koordinasi kepada pihak Disnak untuk mengantisipasi adanya wabah-wabah penyakit ternak," ungkap Haji Emba pemilik salah satu peternakan.
Lihat Juga: 1 Warga DIY Tewas dan 53 Suspect Antraks Gara-gara Daging Sapi dan Kambing Mati Dikonsumsi
Hal ini disampaikan, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa Suhriati saat melakukan sosialisasi pencegahan PMK di peternakan sapi di Dusun Talamangape, Desa Bontolangkasa Selatan, Kecamatan Bontonompo.
"Jadi untuk sementara kita tidak terima dulu pasokan sapi dari luar. Kita perlu waspada pada semua jenis penyakit apalagi mendekati hari raya kurban dua bulan ke depan," kata Suhriati didampingi Kasat Pol PP Gowa Alimuddin Tiro.
Menurutnya, PMK sudah banyak menyerang sapi di pulau Jawa dan lainnya. Saat ini belum masuk ke Gowa dan semoga tidak pernah ada.
Suhriati menuturkan, penyakit ini memang tidak seganas antraks namun berpengaruh pada kesehatan sapi sehingga menghambat pertumbuhan dan menurunkan kualitas hidup sapi pada umumnya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada para peternak maupun warga di Gowa agar tidak melakukan pembelian sapi dari luar Gowa. Dinas Peternakan juga memperketat pengawasan terhadap lalulintas perdagangan atau pendistribusian sapi keluar maupun masuk ke Gowa .
Peternak juga kata dia, harus merutinkan pembersihan area kandang dengan melakukan penyemprotan disinfektan serta pemberian vitamin agar daya tahan tubuh dan nutrisi sapi terjaga.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyerahkan sejumlah obat-obatan salah satunya adalah obat anti cacing dan vitamin untuk sapi, serta melakukan penyuntikan vitamin secara langsung ke sapi serta mengambil sample pemeriksaan di dua peternakan warga. Yakni di peternakan sekaligus rumah potong hewan milik Haji Emba di Manggarupi, Kelurahan Batangkaluku, Kecamatan Somba Opu dan peternakan milik Zainuddin Dg Reppa di Dusun Talamangape, Desa Bontolangkasa Selatan, Kecamatan Bontonompo.
"Terimakasih karena pihak Dinas Peternakan selalu melakukan pengawasan langsung ke peternakan kami dan kami pun senantiasa melakukkan koordinasi kepada pihak Disnak untuk mengantisipasi adanya wabah-wabah penyakit ternak," ungkap Haji Emba pemilik salah satu peternakan.
Lihat Juga: 1 Warga DIY Tewas dan 53 Suspect Antraks Gara-gara Daging Sapi dan Kambing Mati Dikonsumsi
(agn)