Kisah Pilu Bocah Miskin Anak Pembuat Arang Kayu Dibunuh Kakak Ipar
loading...
A
A
A
Menurut Sali, karena kehidupannya yang miskin dia pindah dari Desa Wanajaya ke Desa Ciampel. Di Ciampel, Sali bekerja sebagai pembuat arang kayu.
Anaknya S masih sering bermain di Dusun Cilele bertemu teman-temannya. Namun setelah tamat SD, S tidak melanjutkan sekolah SMP karena tidak punya biaya.
S kemudian bekerja sebagai penjual bensin milik kios kakak iparnya T. "Dari situlah ada peristiwa yang menewaskan anak saya," katanya.
Sali mengaku pasrah dengan meninggalnya S. Dia tidak tahu harus berbuat apa, apalagi pelakunya masih masuk keluarga.
"Saya ikhlas aja dengan kejadian ini. Korban anak saya, pelakunya mantu saya. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana," pungkasnya.
Anaknya S masih sering bermain di Dusun Cilele bertemu teman-temannya. Namun setelah tamat SD, S tidak melanjutkan sekolah SMP karena tidak punya biaya.
S kemudian bekerja sebagai penjual bensin milik kios kakak iparnya T. "Dari situlah ada peristiwa yang menewaskan anak saya," katanya.
Sali mengaku pasrah dengan meninggalnya S. Dia tidak tahu harus berbuat apa, apalagi pelakunya masih masuk keluarga.
"Saya ikhlas aja dengan kejadian ini. Korban anak saya, pelakunya mantu saya. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana," pungkasnya.
(shf)