Cegah Hepatitis Akut pada Anak, RS Siloam Yogyakarta Lakukan Ini

Jum'at, 13 Mei 2022 - 21:04 WIB
loading...
Cegah Hepatitis Akut pada Anak, RS Siloam Yogyakarta Lakukan Ini
Penyebaran hepatitis akut di Indonesia membuat semua pihak waspada menghadapinya. Foto ilustrasi SINDOnews
A A A
YOGYAKARTA - Penyebaran hepatitis akut yang kini sudah 15 kasus teridentifikasi di Indonesia membuat semua pihak waspada menghadapinya. Untuk mencegah penyebarannya, Rumah Sakit (RS) Siloam atau Siloam Hospital melakukan edukasi terhadap masyarakat.

Meski belum diketahui pasti penyebab penyakit tersebut, dokter spesialis anak dari Siloam Hospitals Yogyakarta, dr Melna Agustriani Purba Msc, Sp.A mengatakan bahwa diduga penularannya melalui saluran cerna. Yaitu masuk lewat mulut akibat makanan dan minuman atau tangan yang terkontaminasi kuman penyebab hepatitis akut.



"Oleh karena itu masyarakat khususnya para orang tua disarankan meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan," ungkap dr Melna dalam bincang sehat bertajuk 'Waspada Hepatitis Akut pada Anak' melalui live Instagram, Rabu (11/5/2022) .

Diketahui, sejak 5 April 2022, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) melaporkan kejadian hepatitis akut ‘misterius’ yang menyerang anak-anak di berbagai belahan dunia.

Disebut misterius karena belum diketahui penyebabnya secara pasti dan dari kasus yang ada tidak ditemukan adanya bukti infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis A,B,C,D dan E sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.

Dari data kasus yang ada, penyakit Hepatitis akut ini menimpa anak-anak dengan rentang usia mulai dari 1 bulan sampai 16 tahun dan terbanyak pada usia kurang dari 10 tahun. WHO telah mencatat setidaknya 228 kemungkinan kasus hepatitis akut dari 20 negara.

Di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah mengidentifikasi 15 kasus hepatitis akut. Telah dilaporkan temuan tiga kasus kematian yang diduga akibat hepatitis akut ini dalam dua pekan hingga 30 April 2022.

Dokter Melna mengatakan, sebagai langkah pencegahan, terutama pencegahan masuknya kuman dari saluran pencernaan, maka harus dijaga kebersihan dengan cara mencuci tangan.

"Memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu bersih dan matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain, serta menghindari kontak dengan orang yang sakit," bebernya.

Selain itu, untuk mencegah resiko penularan penyakit melalui saluran pernafasan tetap siterapkan protokol kesehatan seperti yang selama masa pandemi COVID-19, yaitu dengan memakai masker dan menjaga jarak.

Lanjut dokter Melna, orang tua perlu memahami gejala awal penyakit hepatitis akut pada anak. Secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, diare dan sakit perut, serta dapat juga disertai demam.

"Selanjutnya, dapat diikuti gejala kuning pada kulit dan mata serta air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB (buang air besar) berwarna putih atau pucat seperti dempul," imbuhnya.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, lanjut dokter spesialis anak ini, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

"Akan lebih baik jika anak segera dibawa ke fasilitas kesehatan pada tahap awal dan jangan menunggu hingga muncul gejala lanjutan seperti kuning pada kulit dan mata atau bahkan sampai muncul gejala berat seperti kejang atau penurunan kesadaran. Pencegahan adalah langkah terbaik," pungkas dr Melna.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2040 seconds (0.1#10.140)