Prajurit Raider latihan tempur di tengah kota

Senin, 24 Juni 2013 - 18:16 WIB
Prajurit Raider latihan tempur di tengah kota
Prajurit Raider latihan tempur di tengah kota
A A A
Sindonews.com - Keresahan warga Banda Aceh dan Aceh Besar sepekan ini terjawab sudah, ternyata suara letupan senjata sering terdengar sepekan ini bukan kontak senjata. Melainkan latihan tempur di tengah kota.

Sedikitnya 506 prajurit Yonif 112/Raider Kodam Iskandar Muda sedang melakukan latihan.

Pasi Intel Yonif 112/Raider, Letnan Satu Infantri Luki Pardianto menyatakan, pihaknya memang melakukan latihan Raider tahun 2013.

Sejumlah titik fasitas publik, gedung pemerintahan, serta intalasi vital di Banda Aceh dan Aceh Besar dipilih menjadi lokasi latihan secara diam-diam.

“Bahkan prajurit tidak saling tahu skenario dan siapa musuhnya di setiap latihan,” jelas Luki pada Sindo, Senin (24/6/2013).

Selain prajurit, dalam latihan juga melibatkan 150 personel sebagai penyelenggara, pelatih, dan pendukung.

Latihan tersebut untuk mengasah kemampuan dan keterampilan prajurit dalam melaksanakan sejumlah operasi khusus.

“Dilatih untuk peningkatan kemampuan sebagai pasukan anti teroris untuk berbagai jenis pertempuran,” kata Luki.

Luki menyatakan para prajurit digembleng drill kontak, pertempuran termasuk pertempuran jarak dekat, mobil udara, ralasuntai, raid pembebasan sandera, pembebasan tawanan, serta raid penghancuran instalasi objek vital musuh.

Latihan besar-besaran itu akan berakhir 26 Juni mendatang. Pertempuran jarak dekat di Banda Aceh diuji di Hermes Palace Hotel , Hotel Grand Nanggroe, dan Hotel Medan.

Materi yang dilaksanakan drill kontak, pertempuran, jarak dekat, mobile udara, ralasuntai, dan raid pembebasan sandera, pembebasan tawanan maupun raid penghancuran intalasi objek vital musuh.

Sementara gedung pemerintahan yang menjadi lokasi latihan di antaranya kantor Basarnas, PLN, Gubernuran, Telkom, PPMG, serta PT Semen Andalas Indonesia, termasuk tower-tower PLN dan Telkom.

Di pelabuhan Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, diskenariokan Kapal Rondo diserobot teroris. Prajurit Raider membebaskan warga menggunakan helikopter.

Warga di pelabuhan yang tidak mengetahui bahwa sedang berlangsung latihan Raider sempat terkaget-kaget.

“Saya mengira itu betul-betul dibajak teroris, sempat takut juga sih,” ujar salah seorang warga Sabang, Widya.

Menurut Luki, memang ada skenario yang tanpa pemberitahuan, termasuk aktor yang menjadi korban. Bahkan ada bupati yang tidak tahu bahwa dirinya ‘dijadikan korban’ dalam latihan.

“Ada bupati yang tidak tahu ini latihan, setelah latihan kita beritahu,” jelas Luki tersenyum.

Ia memastikan sejumlah gedung yang dipilih menjadi lokasi latihan mengalami kerusakan ringan seperti pecah kaca. Namun pihak Raider dipastikan akan menganti kerugian yang muncul akibat latihan.

“Pastilah ada kaca yang pecah, misalnya saat prajurit terobos kaca untuk membebaskan sandera, nah kaca itu diganti setelah latihan,” kata Luki.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4536 seconds (0.1#10.140)