Usulan 3 Pemekaran Provinsi Papua Disahkan DPR, Ini Kata Tokoh Agama Jayapura

Senin, 11 April 2022 - 10:34 WIB
loading...
A A A
"Dari dasar itu, pemerintah pusat menyutujui, bahwa pendekatan melalui wilayah adat itu adalah strategi yang dapat dilakukan. Saya juga melihat ini sesuai amanat UU Otsus soal keberpihakan kepada orang asli Papua. Lalu, pendekatan wilayah adat ini direalisasikan dengan DOB," ucapnya.

Dengan kondisi ini, Pdt. Albert Yoku meminta semua pihak, khususnya masyarakat Papua yang masih menolak DOB untuk tidak berfikir sempit, dan jangan ada kelompok yang mempolitisasikan DOB.

Lima wilayah adat di Papua yakni Tabi, Seireri, Animha, La Pago dan Mee Pago, memiliki sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk kemudian dikelola sendiri.

"Saran saya mari kita lihat kebaikan hati pemerintah pusat. Toh nanti kalau sudah jadi, masyarakat sendiri yang menikmati. Kita semua sudah tahu, jika lima wilayah adat ini semua memiliki potensi baik SDA maupun SDM. Banyak sudah kaum intelektual, eksekutif, legislatif baik DPR maupun MPR, kader partai dan ketokohan lain, jadi jangan semua bertumpuk di satu provinsi," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa jika kondisinya bertumpuk di satu provinsi, maka yang terjadi adalah daerah di kawasan tersebut yang berkembang. Hal ini terjadi di Provinsi Papua, di mana kota dan kabupaten Jayapura saja yang berkembang, sementara daerah lain tidak.

"Maka jangan semua menumpuk di sini. Jangan hanya kota dan kabupaten Jayapura yang berkembang. Namun kampung-kampung kita yang lain di wilayah adat itu juga bisa maju," tandasnya.

"Mari kita Ikuti apa yang dikembangkan oleh Presiden, yakni membangun dari pinggir atau membangun dari kampung. Kita punya potensi, maka kita kembali ke kampung karena orang tua kita mendoakan kita untuk itu," katanya.

Menurutnya, jangan juga kita terus terpuruk pada persoalan lalu, atau kepentingan politik yang belum tentu kejelasannya. Mengorbankan orang tua dan masa depan anak-anak hanya untuk sesuai yang tidak pasti.

"Jangan kita terbawa terus oleh hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu atau kepentingan-kepentingan lain yang belum nyata di depan kita, yang sudah nyata ini Otsus dan DOB. Itu saya pikir, mari kita persiapkan diri kita sebagai orang asli Papua menyambut keputusan-keputusan strategis yang dilakukan oleh negara ini," tandasnya.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2423 seconds (0.1#10.140)