Rektor Uniba Sebut Kebijakan Jokowi Pindahkan Ibu Kota Sebuah Anugerah

BALIKPAPAN - Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Isradi Zainal menyampaikan kebijakan Presiden Joko Widodo memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara di Penajam Paser Utara merupakan sebuah anugerah . Terutama bagi masyatakat Kalimantan Timur (Kaltim).

Pernyataan tersebut disampaikan saat hadir menjadi pembicara pada Seminar Nasional bertema Peradaban Baru Indonesia dari Nusantara: Menelaah Upaya Pemerataan Pembangunan di Era Presiden Jokowi di Uniba, Kaltim.

Isradi juga menyebut kebijakan pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan merupakan sebuah langkah yang berani dari seorang pemimpin. Selain berani, menurut dia, kinerja Jokowi sangat cepat dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Ini juga secara terstruktur adalah anugerah untuk Kalimantan Timur. Untuk kebijakan kali ini saya sangat meyakini tidak ada presiden secepat dan seberani (Jokowi) ini," ujar Isradi.

Lebih lanjut Isradi mengatakan kehadiran IKN Nusantara dapat menimbulkan dampak baik terhadap perkembangan kehidupan terutama bagi masyarakat Kalimantan. Dia pun meyakini melalui IKN Nusantara ini pemerataan kesejahteraan masyarakat dapat tercipta.

Sebagai seorang putra aseli daerah, Isradi menanggapi keputusan Jokowi menjadikan Nusantara sebagai IKN Indonesia yang baru dengan respons yang sangat positif. Menurut dia hal itu akan menjadi catatan sebuah sejarah besar bagi Bangsa Indonesia. Baca: Tilang Elektronik Berlaku di Tol Jakarta-Cikampek, Banyak Pengguna Jalan Belum Tahu.

Isradi meyakini keputusan Jokowi memilih Nusantara sebagai IKN merupakan sebuah langkah yang benar. Sebab dengan begitu akan menciptakan pembangunan yang merata tersebar ke seluruh wilayah Tanah Air. "Secara pribadi meyakini bahwa ini adalah salah satu solusi pemerataan untuk Indonesia," pungkas Isradi.

Ada juga beberapa babi memanfaatkan kemampuan berenang mereka ini untuk mencari tempat tinggal yang aman untuknya. Bahkan di Pulau Bahama, para babi ini mampu berenang dengan bebas di pantai yang jernih.