Protes pasir besi, warga blokade jalan

Kamis, 21 Maret 2013 - 20:22 WIB
Protes pasir besi, warga blokade jalan
Protes pasir besi, warga blokade jalan
A A A
Sindonews.com - Ratusan warga di Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis turun ke jalan memblokade akses jalan Cijulang sebagai perlintasan truk pasir besi dari Tasikmalaya menuju Cilacap, Jawa Tengah.

Aksi blokade dilakukan, sebagai puncak kekesalan warga akibat kondisi jalan rusak yang tidak kunjung diperbaiki. Warga menilai, lalu-lalang truk pasir besi menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan disepanjang jalur selatan Ciamis.

“Kami sudah bosan dengan kondisi yang ada. Jalan yang rusak masih tetap dibiarkan, termasuk lalu-lalang truk pasir besi sebagai penyebab kerusakan masih tetap beroperasi,” terang Koordinator Aksi Ayi Topati, Kamis (21/3/2013).

Ayi menambahkan, pihaknya sudah sepakat dengan warga akan memblokade jalan sampai kondisi jalan diperbaiki. Aksi blokade yang dilakukan terutama untuk truk-truk pasir besi.

“Setiap truk pasir besi yang melintas akan di cegat dan akan diminta untuk berputar arah kembali ke tempat asal,” terang Ayi.

Jadi ada dua titik jalan yang diblokade warga di sepanjang kalipucang. Jika ada truk pasir besi yang melaju dari arah Tasikmalaya akan diminta kembali berputar ke arah Tasikmalaya begitu juga sebaliknya untuk truk yang datang dari arah Cilacap.

“Kami menjamin sejak saat ini sampai seterusnya, tidak akan ada lagi pasir besi yang melintas di jalan Cijulang sebelum kondisi jalan diperbaiki. Kami akan menjaganya selama 24 jam,” terang Ayi.

Selain memblokade jalan, lanjut Ayi, sejumlah perwakilan warga juga mendatangi Muspika Kecamatan Cijulang. Kedatangn mereka, untuk menyampaikan tuntutan agar Muspika kecamatan segera mengirimkan tuntutan warga kepada pemerintah maupun kepada pengusaha pasir besi.

“Surat muspika atas dasar tuntutan warga ini, harus dikirim juga kepada Bupati Ciamis dan Gubernur Jawa Barat,” terang Ayi.

Camat Cijulang Suheryana mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti keinginan warga. Secara kelembagaan, pihak kecamatan sudah melaporkan secara tertulis kepada pihak yang berkepentingan.

"Karena status jalan yang diprotes warga merupakan jalan nasional maka, tuntutan akan disampaikan melalui kabupaten kepada pemerintah provinsi Jabar,” tandas Suheryana.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6049 seconds (0.1#10.140)