Pencegahan Dini Radikalisme, Amas Tadjudin: Masyarakat Jadi Komponen Utama

Minggu, 27 Maret 2022 - 04:19 WIB
loading...
Pencegahan Dini Radikalisme, Amas Tadjudin: Masyarakat Jadi Komponen Utama
Sekretaris PWNU Provinsi Banten KH Amas Tadjudin menyatakan, deteksi dini ancaman virus radikalisme menjadi hal yang sangat penting dan diperlukan. Foto/Ist
A A A
SERANG - Masyarakat kembali dihebohkan dengan seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Tanggerang dan seorang oknum dokter yang terlibat dalam jaringan terorisme. Mereka kaget dan tidak menyangka jika teman, tetangga ataupun kolega di lingkungan kerja bagian dari jaringan dan terpengaruh paham radikal terorisme.

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten KH Amas Tadjudin menyatakan, deteksi dini ancaman virus radikalisme menjadi hal yang sangat penting dan diperlukan. Apalagi telah diketahui bahwaterorisme ini bukan sekedar tindakan kekerasan, tetapi juga paham dan ideologi yang merubah sikap, perilaku dan ideologi seseorang.



“Tentunya sangat penting (deteksi dini virus radikalisme), agar secara dini segera diketahui oleh lingkungan masyarakat. Karena masyarakat adalah komponen paling utama untuk melakukan cegah tangkal sejak dini.” ujarnya dikutip Minggu (27/3/2022).

Lebih lanjut, dirinyamengatakan, deteksi dini harus dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Menurut Amas, virus radikalisme kerap masuk ke keluarga tanpa disadari. Sehingga perlu meningkatkatkan kepekaan terhadap muatan radikalisme di dunia maya.

“Bagaimana caranya? Dengan memberikan pengetahuan dasar dan ciri-ciri ajaran teroris dan orang terpapar, secara jelas tegas dan tidak meragukan,” tuturnya.

Disamping itu, Amas menekankan tidak cukup hanya memberikan pengertahuan dasar dan ciri teroris namun perlu untuk menumbuhkan kesadaran persaudaraan kebangsaan, persaudaraan keagamaan dan moderasi beragama di lingkungan keluarga.

“Kita tanamkan jugaajaran cinta tanah air bagian dari iman dan konsep ajaran islam ahlus sunnah waljamaah model Nahdlatul Ulama,” ujar pria yang jugaKetua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten ini.



Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika ada seseorang di lingkungannya terindikasi atau terancam paparan virus radikalisme kepada pihak terkait yang berwenang.

“Segeralah berkoordinasi kepada aparat atau kepada tokoh agama, atau ulama kyai Nahdlatul Ulama,” jelas Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang ini.

Pasalnya, deteksi dini radikalisme tersebut menurutnya harus menjadi tanggungjawab bersama seluruh lapisan masyarakat bukan hanya ada di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) semata.

“Ini tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah daerah, aparat penegak hukum, masyarakat, FKPT, dan tokoh ormas kepemudaan serta ormas Islam,” jelas Amas.

Dia juga menyinggung terkait peran pemerintah dalam rangka membentengi masyarakat dari virus radikalisme dan dalam rangka melakukan deteksi dini. Menurutnya pemerintah tidak perlu lagi untuk ragu jika ada ASN maupun jajaran di pemerintahan yang terindikasi terpapar terorisme untuk memberikan teguran maupun langkah tegas.

“Pun demikian para tokoh tidak perlu gamang menegur dan memberikan masukan tentang pentingnya hidup moderat damai tertib dan nyaman, dan penting menjelaskan tidak ada agama Islam kewajiban mendirikan negara Islam,” ujarnya.

Amas menjelaskan upaya FKPT Banten dalammembentengi masyarakat kita dan melakukan deteksi dini.

“Kami bersoaialisasi dan ikhtiar pencegahan terorisme tidak hanya melalui 5 program BNPT, melainkan melangkah lebih jauh menyatu dengan masyarakat memperkyat keyakinan kebenaran terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah final atau selesai dan tidak perlu diperdebatkan lagi,” pungkasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3406 seconds (0.1#10.140)