Ekosistem di Kecamatan Rawas Ilir terganggu

Jum'at, 15 Februari 2013 - 16:28 WIB
Ekosistem di Kecamatan Rawas Ilir terganggu
Ekosistem di Kecamatan Rawas Ilir terganggu
A A A
Sindonews.com - Tumpahan minyak akibat bocornya pipa minyak PT Serelaya Merangin II mulai mengancam ekosistem di Desa Pauh I dan Pauh Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas (Mura). Terbukti sejumlah ikan mati akibat pencemaran karena tumpahan minyak tersebut.

Informasi yang dihimpun dari warga, matinya ikan dilokasi tumpahan minyak awalnya diketahui saat dilakukan pembersihan tumpahan minyak yang dilakukan karyawan PT Serelaya Merangin II yakni, Adam dan Muhidin.

Namun oleh kedua karyawan ini ikan dibuang untuk menghilangkan barang bukti (bb) hasil pencemaran. Warga yang melihat langsung mengambil ikan-ikan yang mati tersebut lalu memotretnya.

Mirisnya, pihak perusahaan tidak koorperatif memberikan penjelasan terkait pipa bocor bahkan menutupi aktivitas perusahaan.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Mura, Amrullah mengatakan, saat kejadian memang ada petugas LH untuk melakukan inventarisir proyek pipanisasi PT Serelaya.

"Jika ada petugas yang main mata saya sendiri yang langsung melaporkannya ke Menpan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara) untuk melakukan pemecatan," ujar Amrullah, ketika dihubungi, Jumat (15/2/2013).

Menurutnya, BLH Mura tidak akan bermain mata. Karena itu hingga kini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pipa bocor.

Selain itu, BLH segera meminta klarifikasi terkait kebocoran yang terjadi. Dan langkah apa yang dilakukan kepada pihak perusahaan kepada masyarakat yang menjadi korban tumpahan minyak.

"Segera kita panggil perusahaan yang ada. Jangan sampai masyarakat dirugikan," tegas dia.

Hingga berita ini diturunkan tidak ada satu orangpun pihak manajemen perusahaan yang berhasil dikonfirmasi.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6638 seconds (0.1#10.140)