7 Wisatawan terseret ombak Pantai Pangandaran, 1 tewas

Rabu, 02 Januari 2013 - 02:00 WIB
7 Wisatawan terseret ombak Pantai Pangandaran, 1 tewas
7 Wisatawan terseret ombak Pantai Pangandaran, 1 tewas
A A A
Sindonews.com - Suasana duka sempat mewarnai hingar bingar pergantian malam tahun baru di Kawasan Objek Wisata Pantai Pangandaran. Akibat membludaknya wisatawan yang datang ke Pantai Pangandaran, sedikitnya tercatat ada tujuh wisatawan yang terseret ombak.

Ketujuh wisatawan itu semuanya berasal dari Kabupaten bandung. Dari tujuh yang terseret ombak, satu diantaranya meninggal dunia, sedangkan enam lainya berhasil diselamatkan. Korban meninggal diketahui bernama Riki (23), warga Desa Linggar RT06/12, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Seorang diantara enam korban yang selamat yaitu Fauzi Rahman (20), yang sempat kritis dan berhasil diselamatkan setelah menjalani perawatan di Puskesmas Pangandaran.

Peristiwa terseretnya tujuh wisatawan itu, terjadi saat mererka asik berenag di Pantai Barat Pangandaran. Ketujuh wisatawan itu, sengaja berangkat ke Pangandaran mengunakan sepeda motor dari bandung, sesampai di Pangandaran Senin 31 Desember 2012 sore, dalam kondisi badan lelah tidak sabar ingin berenag saat melihat pesisir Pantai.

“Waktu itu kami baru sampai di Pangandaran, belum sempat istirahat rekan kami langusng mengajak untuk berenag di Pantai. Baru saja 10 menit berenang di pantai, karena keasikan kami semua terseret ombak hingga ke tengah,” ujar Fauzi, Selasa 1 Januari 2012.

Menurut Fauzi, awalnya ombak yang sempat menyeret mereka datang tidak begitu kuat dan semuanya nyaris bisa menyelamatkan diri masing-masing. Namun, saat sedang berusaha berenang menuju tepi pantia, tiba-tiba ombak lebih besar datang mengulung mereka.

“Kami panik, tidak bisa bernapas air menarik terlalu kuat dan akhirnya saya baru tersadar sudah di tolong orang,” terang Fauzi.

Hanya saja, kata Fauzi, posisi rekanya yaitu Riki kebetulan berada paling tengah saat ombak lebih besar datang mengulung. Sehingga, saat itu dalam waktu kilat Riki tenggelam dan menghilang dari pandangan.
“Riki terpisah dari kami semua, dan tidak tertolong. Belakangan diketahui, Riki di temukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa,” tambah Fauzi.

Ketua Balawista Pantai Pangandaran, Dodo Taryana mengatakan, sejak awal petugas Balawista telah memperingatkan para korban agar tak berenang ke tengah.

“Mungkin karena suara ombak yang keras sehingga teriakan petugas kami tak terdengar,” ujar Dodo.

Untuk mengantisipasi terjadinya korban berikutnya, Dodo, meminta petugas balawista lebih fokus melakukan penyelamatan wisatawan. Saat ini, lanjut Dodo, kunjungan wisatawan masih membludak. Untuk itu, personel yang dikerahkan diterjunkan dengan kekuatan full yaitu sebanyak 60 personel.

“Penjagaan kami lakukan di dua tepi pantai. Dengan jarak yang lebih rapat dibanding saat pengamanan libur biasa,” pungkas Dodo.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6177 seconds (0.1#10.140)