Waspada, bukit di Gandusari rawan longsor

Selasa, 20 November 2012 - 22:49 WIB
Waspada, bukit di Gandusari rawan longsor
Waspada, bukit di Gandusari rawan longsor
A A A
Sindonews.com - Lebih dari 50 kepala keluarga (KK) yang mendiami Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar diminta untuk mewaspadai bencana tanah longsor.

Sebab, hujan deras yang berlangsung beberapa jam telah mengakibatkan ambrolnya bukit yang mengelilingi permukiman warga. Sedikitnya lima unit rumah (warga) diterjang lumpur bercampur material batu dan kayu. Jika hujan turun kembali dengan volume yang sama tidak tertutup kemungkinan akan terjadi longsor susulan.

“Untungnya musibah yang terjadi tidak sampai merobohkan bangunan rumah. Lumpur hanya masuk ke dalam rumah dan mengotori perabotan rumah. Namun kita meminta warga yang lain untuk juga waspada. Sebab secara geografis kondisinya sama,“ ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Katidjan menjelaskan, Selasa (20/11/2012).

Posisi rumah dengan perbukitan hanya terpaut beberapa meter. Musibah terjadi pada malam hari. Area perbukitan yang telah gundul membuat air hujan yang jatuh ke tanah melaju tak terkendali. Bukit ini berdiri menjulang, dengan posisi melingkari permukiman setinggi lebih dari lima meter. Sementara sejumlah tanaman milik warga yang hanya sebatas tumbuhan berakar lunak juga tidak mampu menahan laju air.

“Jika yang ada tanaman keras dengan akar kuat tentu mampu menangkap air. Tapi kondisi yang ada hanya tanaman ketela pohon yang tidak bisa menjadi resapan air,“ terang Katidjan.

Situasi geografis yang tidak “kondusif” membuat lebih dari 50 KK harus senantiasa waspada ketika hujan mulai turun tiada henti. Sebab solusi satu-satunya yang bisa dilakukan hanya melakukan evakuasi diri.

“Kita sudah mensosialisasikan kepada warga untuk segera mencari tempat yang lebih aman jika merasakan gejala alam yang tidak bersahabat. Sebab saat ini musim hujan telah benar-benar menggantikan kemarau panjang,“ terangnya.

Lebih jauh Katidjan menjelaskan, bahwa dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar hanya 7 kecamatan yang tidak termasuk rawan musibah tanah longsor.

Ke tujuh kecamatan tersebut diantaranya Kanigoro, Sutojayan, Garum, Sanankulon, Srengat, Wonodadi dan Udanawu. Sedangkan selebihnya setiap saat terancam musibah longsor.

“Sebab ke tujuh kecamatan ini tidak memiliki wilayah pegunungan. Sementara selebihnya kami kategorikan rawan tanah longsor. Apalagi wilayah Blitar selatan, “jelasnya.

Kendati demikian, meski aman dari ancaman tanah longsor, sejumlah kecamatan dari tujuh kecamatan yang ada itu harus mewaspadai musibah banjir.

“Misalnya seperti Sutojayan dan Wonodadi, tahun sebelumnya juga pernah diterjang banjir. Yang pasti dengan situasi alam yang seperti ini, kita terus mensosialisasikan kepada warga untuk senantiasa waspada,“ pungkasnya.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8062 seconds (0.1#10.140)