Tertimbun longsor, poros perbatasan terputus

Jum'at, 09 November 2012 - 16:35 WIB
Tertimbun longsor, poros perbatasan terputus
Tertimbun longsor, poros perbatasan terputus
A A A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tana Toraja sepekan terakhir menyebabkan tanah longsor di sejumlah titik di desa Lipungan Tanete kecamatan Kurra perbatasan kabupaten Tana Toraja-Toraja Utara. Akibat tanah longsor, jalan yang menghubungkan kecamatan Kurra (Tana Toraja) dengan kecamatan Awan Rante Karua (Toraja Utara) terputus.

Warga desa Lipungan Tanete, Marthen Kala kepada wartawan mengatakan tanah longsor yang terjadi di desa Lipungan Tanete terjadi di empat lokasi berbeda. Namun, lokasi terparah berada di poros Salu Sillu dan poros Salu Tandung yang menghubungkan ibukota kecamatan Kurra dengan kecamatan Awan Rante Karua kabupaten Toraja Utara.

Akses transportasi dari ibukota kecamatan Kurra menuju kecamatan Awan Rantekarua atau sebaliknya terputus akibat badan jalan di kedua poros tersebut tertimbun material longsor sekitar 100 meter.

Menurutnya, tanah longsor di desa Lipungan Tanete disebabkan adanya pergeseran tanah bekas doseran dari bukit yang ada di sisi jalan poros Salu Sillu dan Salu Tandung. Tanah dan material lainnya tidak bisa menahan volume air hujan yang cukup banyak sehingga terbawa air hingga menutupi badan jalan. Selain tertimbun material longsor, sebagian badan jalan juga berlobang karena material jalan tergerus air hujan.

“Arus lalulintas di poros Salu Sillu dan Salu Tandung masih terputus. Hanya motor yang bisa melintas karena partisipasi masyarakat menggali timbunan longsor. Itupun masih harus didorong,” ungkap Marthen menjelaskan kepada wartawan, Jumat (9/11/2012).

Dia mengatakan, terputusnya akses jalan di poros Salu Sillu dan Salu Tandung menyebabkan aktivitas perekonomian masyarakat desa terganggu. Setiap hari, masyarakat desa Lipungan Tanete melewati kedua poros tersebut untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya baik ke ibukota kecamatan Kurra maupun ibukota kecamatan Awan Rante Karua.

Diperkirakan, jika hujan deras masih terus turun dalam beberapa hari ke depan, poros Salu Sillu dan Salu Tandung terancam longsor susulan. Pasalnya, tanah-tanah yang berada di perbukitan sepanjang kedua poros tersebut kondisinya labil. Sewaktu-waktu bisa meluncur ke bawah karena tidak mampu menahan air hujan.

Sementara, belum ada upaya dari pemerintah untuk menangani tanah longsor yang hingga kini masih menimbun kedua poros yang merupakan satu-satunya akses jalan yang menghubungkan Ibu Kota Kecamatan Kurra dengan kecamatan Awan Rante Karua.

“Kami berharap, pemerintah segera memperbaiki badan jalan yang longsor di poros Salu Sillu dan Salu Tandung sehingga aktivitas perekonomian masyarakat desa bisa kembali normal,” paparnya.

Kepala dinas PU Tana Toraja, John Tolla mengatakan pihaknya belum menerima laporan adanya bencana tanah longsor yang memutuskan akses jalan ibukota kecamatan Kurra dengan kecamatan Awan Rante Karua kabupaten Toraja Utara di poros Salu Sillu dan Salu Tandung. Meski begitu, dirinya langsung menerjunkan pegawai Dinas PU ke lokasi untuk segera menangani material longsor yang menimbun badan jalan.

“Sudah ada petugas yang turun ke lokasi longsor untuk menangani badan jalan yang tertimbun longsor agar arus lalu lintas kembali normal,” tandasnya.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4615 seconds (0.1#10.140)