Kisah Diana, LC Karaoke Eksekutif Enggan Jual Badan hingga Jadi Pemandu Wisata
loading...
Pemandu lagu di tempat karaoke. Foto: Ilustrasi/Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Diana (27) mengakhiri petualangannya di dunia malam sebagai pemandu lagu/ladies companion (LC) karaoke eksekutif di Jakarta menjadi pemandu wisata. Pertaubatan Diana sungguh-sungguh dan tidak ingin terjerumus hingga ke dunia prostitusi .
Wanita asal Bandung, Jawa Barat ini sudah berkecimpung di tempat karaoke sejak 2016. Beberapa tempat karaoke pernah dijajal mulai dari Mangga Besar, Kelapa Gading, dan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Baca juga: Penasaran! Ini Obrolan PSK Online dan Pelanggan Usai Permainan Ranjang
Meski sering berpindah tempat karaoke, dia mengaku belum pernah kencan dengan tamunya. “Saya menjual suara bukan badan. Ya paling minum-minuman keras aja,” ujarnya di Gajah Mada, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Empat tahun kemudian persisnya pada Maret 2020 ketika badai Covid-19 menerjang, tempat karaoke di mana Diana bekerja tutup. Hatinya sempat goyah dan sempat terbersit menjajakan diri. Beruntung, sang suami melarang dan memintanya bekerja dengan cara lain.
Diana banting profesi menjadi pemandu wisata. Perjalanan ke beberapa kota besar seperti Bandung, Semarang, hingga Surabaya sudah dia rasakan. Bahkan, dia juga pernah bekerja paruh waktu menjadi pemandu travel dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang selesai mengisolasi diri di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca juga: Kisah Dion Kumpul Kebo Bareng 4 PSK Online, Percintaan, hingga Punya Istri Sah
Dari pekerjaan itu, dia mendapatkan penghasilan Rp1 juta-Rp2 juta setiap pekan. “Walaupun kadang kita harus tidur di jalan atau pom bensin,” ucapnya.
Kini, batinnya terasa nyaman menjalani pekerjaan yang halal ketimbang jadi pemandu lagu di tempat karaoke eksekutif. Meski selama pandemi dia menurunkan gaya hidup, mulai dari berpindah kontrakan ke kawasan yang murah hingga tak lagi jajan atau shopping di mal.
Wanita asal Bandung, Jawa Barat ini sudah berkecimpung di tempat karaoke sejak 2016. Beberapa tempat karaoke pernah dijajal mulai dari Mangga Besar, Kelapa Gading, dan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Baca juga: Penasaran! Ini Obrolan PSK Online dan Pelanggan Usai Permainan Ranjang
Meski sering berpindah tempat karaoke, dia mengaku belum pernah kencan dengan tamunya. “Saya menjual suara bukan badan. Ya paling minum-minuman keras aja,” ujarnya di Gajah Mada, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Empat tahun kemudian persisnya pada Maret 2020 ketika badai Covid-19 menerjang, tempat karaoke di mana Diana bekerja tutup. Hatinya sempat goyah dan sempat terbersit menjajakan diri. Beruntung, sang suami melarang dan memintanya bekerja dengan cara lain.
Diana banting profesi menjadi pemandu wisata. Perjalanan ke beberapa kota besar seperti Bandung, Semarang, hingga Surabaya sudah dia rasakan. Bahkan, dia juga pernah bekerja paruh waktu menjadi pemandu travel dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang selesai mengisolasi diri di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca juga: Kisah Dion Kumpul Kebo Bareng 4 PSK Online, Percintaan, hingga Punya Istri Sah
Dari pekerjaan itu, dia mendapatkan penghasilan Rp1 juta-Rp2 juta setiap pekan. “Walaupun kadang kita harus tidur di jalan atau pom bensin,” ucapnya.
Kini, batinnya terasa nyaman menjalani pekerjaan yang halal ketimbang jadi pemandu lagu di tempat karaoke eksekutif. Meski selama pandemi dia menurunkan gaya hidup, mulai dari berpindah kontrakan ke kawasan yang murah hingga tak lagi jajan atau shopping di mal.
Lihat Juga :
(jon)
