Briptu Suherman, pahlawan ke-176 gugur dalam tugas

Senin, 03 September 2012 - 00:41 WIB
Briptu Suherman, pahlawan ke-176 gugur dalam tugas
Briptu Suherman, pahlawan ke-176 gugur dalam tugas
A A A
Sindonews.com - Jenazah almarhum Briptu (Anumerta) Suherman, kini sudah dimakamkan. Suasana duka tak hanya menyelimuti kedua orang tua serta keluarga dekat Suherman. Tapi juga seluruh kerabat, seangkatan di Polri, serta warga Pinrang, khususnya di kampung Malimpung, Desa Padalloang, Kecamatan Atampanua, juga turut berduka atas kepergian anak pertama dari pasangan Akbar Arsyad dan Tahira ini.

Minggu pagi, sekitar pukul 10.00 wita, iring-iringan pengawal mobil jenazah Suherman tiba di Taman Makam Pahlawan (TMP) Palia, Pinrang Sulsel. Ribuan warga yang bersimpati ikut mengantar proses pemakaman Briptu (Anumerta) Suherman yang gugur dalam penangkapan teroris di Solo, Jawa Tengah.

Selain keluarga Suherman, ada yang datang dari Kampung Malimpung, bahkan ratusan lainnya yang entah mereka dari mana. Pantauan di TMP Palia, ratusan orang tersebut sudah menyambut jenazahnya sejam sebelum tiba di TMP.

Di depan setelah pintu masuk TMP Palia, ada sebuah papan besar yang berisi daftar nama-nama pahlawan yang gugur dalam tugas membela Negara. Sebelum Suherman, ada 175 nama orang penting yang meninggal dan telah ditetapkan sebagai seorang pahlawan.

Namun, daftar urutan pahlawan itu kini bertambah satu setelah Briptu (Anumerta) Suherman gugur dalam tugasnya sebagai abdi Negara untuk memberantas kejahatan di tanah air ini. Masuknya nama Briptu (Anumerta) Suherman dalam daftar nama tersebut, berarti menambah jumlah pahlawan di Pinrang, Sulsel yang gugur dalam tugas menjadi 176 orang.

Kepergian Suherman menghadap Ilahi memang sangat berat. Terutama bagi keluarga dekatnya. Namun, apa mau dikata, siapa yang tahu ajal menjemput. Itulah ketetapan Sang Khaliq yang akan dialami semua manusia yang ada di muka bumi ini.

Namun, gugurnya Briptu (Anumerta) Suherman sebagai anggota Bintara Angkutan Gegana I, Kesatuan Gegana Korps Brimob Polri ini juga menjadi kebanggaan yang dipersembahkan Polri kepada kedua orangtuanya Akbar Arsad dan Tahira.

Memiliki seorang anak yang gigih, ulet dalam bekerja serta berani melawan kejahatan hingga dalam tugasnya ia harus pergi untuk selamanya. Polri pun tidak menutup mata dengan pengorbanan yang dilakukan oleh seorang putera daerah asal Pinrang ini.

Selain mendapat kedudukan sebagai pahlawan, Polri telah menaikkan pangkat Suherman dari Brigadir polisi tingkat dua, menjadi Brigadir Polisi tingkat satu atau Briptu (Anumerta). Untuk mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat sebelum waktunya seperti itu hanya bisa didapatkan bagi mereka yang berhasil dalam menjalankan tugas khusus.

Kepergian Suherman, memang menyisakan berbagai kenangan. bagi keluarga, sahabat dekat, teman sekolah, hingga teman seangkatannya di Polri.

Bagaimana tidak, Suherman yang dikenal sebagai sosok yang baik, penyabar, taat beribadah, penuh perhatian dan penyayang telah pergi begitu cepat di usianya yang ke 24 tahun.

Sementara itu, Rahmawati, yang turut mengantar kepergian Suherman, hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan kepergian Suherman. Beningan air matah terus mengalir melihat proses pemakaman berlangsung.

Mimpi Rahmawati untuk menikah pada akhir tahun ini pupus sudah. Kekasih yang berencana melamarnya harus memenuhi panggilan Ilahi. Sang kekasih, Suherman, wafat saat menunaikan tugas mulia di Solo.

“Akhir tahun ini, keluarga sudah setuju semua. Tapi, Tuhan punya rencana lain terhadap kami” tutur Rahmawati yang ditemui SINDO usai pemakaman Suherman di TMP.

Saat ditanya rencana pasti pernikahannya dengan Suherman, Rahmawati yang mengenakan kerudung putih, baju motif kembang dan celana abu ini tiba-tiba tercekak, ia tak mampu melanjutkan kalimatnya. Hanya butiran bening air mata sebagai jawaban. Ibunda Suherman kemudian memeluk Rahmawati.

“Belum disepakati tanggal pastinya untuk menikah. Tapi kami dari keluarga laki-laki, maunya bulan Desember ini,” kata Tahira, Ibunda Suherman.

Bidang yang sehari-harinya bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salewangang, Kabupaten Maros, menceritakan hubungan asmaranya dengan anggota pasukan elit polisi itu sejak dua tahun lalu.

Dia terkesan dengan pribadi yang dimiliki Suherman yang perhatian dan penyayang. “Dia orangnya baik, perhatian dan sangat penyayang,” katanya dengan penuh kesedihan.

Rahmawati mengaku, mengetahui kekasihan Suherman meninggal saat malam penggerebekan terduga teruris di Solo. Ketika ditanyakan perasaan dan batalnya pernikahan, Rahmawati hanya menggeleng. Dia pun belum tau apa rencana kedepan setelah musibah itu. Mimpi yang sudah direnda indah, buyar dalam sekejap.

Tak hanya dimata kekasihnya, dimata keluarga, sahabat, seangkatan di Polri, kepribadian Suherman yang dikenal sebagai sosok yang sangat baik dan penuh perhatian serta penyayang kini tinggal kenangan. Semoga almarhum Briptu (Anumerta) Suherman mendapatkan tempat yang layak disisi Allah. Selamat jalan Briptu (Anumerta) Suherman.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6752 seconds (0.1#10.140)