Jaga kondusivitas, warga Solo rapatkan barisan

Minggu, 02 September 2012 - 20:06 WIB
Jaga kondusivitas, warga Solo rapatkan barisan
Jaga kondusivitas, warga Solo rapatkan barisan
A A A
Sindonews.com - Sejumlah kegiatan masyarakat Kota Solo, Jawa Tengah di Car Free Day Jalan Slamet Riyadi tadi pagi mengajak peduli terhadap kondusivitas keamanan. Pascaperistiwa berdarah yang melibatkan polisi dan terduga teroris di Kota Solo, kepedulian masyarakat dinilai sebagai penguat tatanan kebersamaan.

Aksi tersebut diawali drama teatrikal dua warga Solo yang memerankan Bripka Dwi Data Subekti dan Bribda Suherman saat gugur dalam bertugas. Keduanya terlentang tak bergerak di badan Jalan Slamet Riyadi dengan ditandai garis layaknya saat olah tempat kejadian perkara (TKP). Sebuah poster dipasang di lokasi aksi tertulis pray for DD Subekti dan Suherman. Pengunjung CFD tadi pagi langsung paham maksud drama teatrikal itu, dan berhenti sejenak untuk mengheningkan cipta bagi arwah keduanya.

“Kegiatan ini adalah bentuk reaksi kami sebagai warga Solo terhadap peristiwa yang cukup menggemparkan dalam beberapa hari terakhir. Kita doakan arwah dua polisi itu diterima di sisi-NYA. Ini juga bentuk dukungan kepada Polri untuk tak gentar memberantas terorisme di Indonesia,” ujar Mayor Haristanto, penggagas kegiatan, Minggu (2/9/2012).

Masih di ruas jalan yang sama, Forum Pemuda Lintas Agama Kota Surakarta membagi-bagikan pamflet dan stiker kepada para pengunjung ruang bebas asap kendaraan bermotor itu. Isinya meminta polisi menegakkan ketertiban dan mengembalikan kondusivitas keamanan seperti sedia kala. Masyarakat Kota Solo juga diminta untuk tidak terprovokasi informasi menyesatkan maupun dampak teror pos polisi.

“Kampanye ini berisi kecaman aksi teror, meminta warga tak terprovokasi, turut berduka terhadap korban, dan meminta polisi tidak surut nyalinya untuk menjaga ketertiban,” kata koordinator aksi, Ida Bagus Eka Adi Saputra.

Seperti diketahui, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyerangan pos polisi di Solo, yakni Farhan, Muksin dan Bayu. Pasukan Densus 88 Antiteror melakukan operasi penangkapan ketiganya di Solo dan Karanganyar pada Jumat 31 Agustus 2012 malam. Farhan dan Muksin tewas dalam baku tembak dengan Densus. Sedangkan Bayu masih diamankan aparat.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7852 seconds (0.1#10.140)