Demak masih mencekam

Rabu, 29 Agustus 2012 - 02:35 WIB
Demak masih mencekam
Demak masih mencekam
A A A
Sindonews.com - Bentrok dua warga dari Dukuh Tompe, Desa Tunjungahrjo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobokan dengan warga Dukuh Pragi, Desa Guntur, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak yang terjadi Senin 27 malam kemarin, masih menyisakan ketegangan.

Wilayah perbatasan Demak dan Grobogan Jawa Tengah hingga malam ini masih terasa mencekam.

Puluhan aparat polisi sebanyak dua pleton Dalmas Polres Grobogan bersenjata lengkap terlihat masih berjaga-jaga di perbatasan desa Guntur dan Tanjungharjo Grobogan. Mereka mengantisipasi terjadinya bentrokan susulan dua warga itu.

Dari pantuan Sindonews, aktifitas warga di wilayah belum berjalan normal, mereka tampaknya masih diliputi rasa ketakutan.

Hanya beberapa orang yang berani keluar rumah. Itupun warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi penjagaan pihak kepolisian.

Dasno warga Tompe mengatakan hingga sore tadi sejumlah tokoh masyarakat dari kampungnya masih berkumpul untuk memantau perkembangan.
"Para tokoh masyarakat masih berkumpul-kumpul untuk bermusyawarah sekaligus melihat perkembangan," tutur Dasno, di desa Tompe, Selasa (28/8/2012).

Sementara itu Kepala Desa Guntur Abu Naim mengatakan pihaknya menjamin warganya tidak akan melakukan serangan susulan setelah ada kesepakatan damai kedua belah pihak yang bertikai.

Namun untuk tuntutan biaya ganti rugi pengobatan korban luka tidak masuk dalam kesepakatan.

Kapolsek Tegowanu AKP Zaenuri Amili mengatakan, anggota polisi akan bersiaga di perbatasan dua kabupaten itu hingga esok pagi. Langkah itu diambilnya untuk mengantisipas segala kemungkinan yang terjadi.

Sebelumnya, ketegangan warga dua kampung di perbatasan tersebut bermula pada tawuran antar pemuda Senin malam.

Dalam tawuran itu warga dukuh Pragi banyak yang terluka. Tak lama setelah kejadian itu, warga Pragi balas dendam. Dengan berbekal senjata tajam mereka menyerbu dukuh Tompe.

Namun serangan warga itu berhasil digagalkan setelah aparat polisi dan TNI menghadang warga dan melakukan mediasi.

Warga Pragi menuntut ganti rugi pengobatan korban luka-luka dan pemecatan oknum anggota TNI yang diduga menjadi backing warga Tompe.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3184 seconds (0.1#10.140)