H-9, Jatim paling rawan kejahatan

Senin, 13 Agustus 2012 - 15:37 WIB
H-9, Jatim paling rawan kejahatan
H-9, Jatim paling rawan kejahatan
A A A
Sindonews.com - Mabes Polri telah menghimpun data kejahatan di seluruh Indonesia. Khusus H-9 mudik Lebaran 2012 atau pada hari Sabtu 11 Agustus 2012 lalu, angka kejahatan sangat tinggi di wilayah hukum Polda Jawa Timur.

"Polda yang memiliki kejahatan tertinggi selama H-9, yaitu Polda Jawa Timur (Jatim) itu ada 37 kasus," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/8/2012).

Sementara peringkat dua besar Polda yang cukup banyak terjadi kejahatan adalah Polda Jawa Barat yakni, 32 kasus kejahatan terjadi di wilayah Polda Jabar tersebut. Lalu, di peringkat ketiga, Polda Jawa Tengah dengan kejadian 15 kasus kejahatan.

Di peringkat empat, ada Polda Jambi dengan kejadian 10 kasus kejahatan. Di posisi kelima, Polda Kalimantan Barat (Kalbar) dan dan Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kejadian 10 kasus kejahatan. "Ini lima besar,"tambahnya.

Untuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), dia mengaku, Polri terus melakukan evaluasi selama dua hari terakhir ini semenjak H-9 atau Sabtu 11 Agustus 2012 kemarin.

"Di dua hari terakhir ini bila dibanding hari sebelumnya, terjadi 54 kasus curat (Pencurian dengan pemberatan) di seluruh Indonesia. Tapi, kita lihat trennya turun 71 persen," tambahnya.

Sedangkan untuk kasus pencurian dengan kekerasan (Curas), kata dia, sebanyak 16 kasus terjadi pada H-9 atau hari Sabtu 11 Agustus 2012 kemarin. Pada H-8 mudik lebaran atau hari Minggu 12 Agustus 2012 kemarin, terjadi 11 kasus curas di Indonesia.

"Jika dibandingkan dengan H-9 dengan H-8, ada penurunan 27 persen," ungkapnya.

Dia mengatakan, kejadian curas menggunakan senjata api (Senpi) terdapat dua kasus pada H-8 kemarin. Akan tetapi, katanya, kejadian curas menggunakan senjata api (Senpi) terdapat dua kasus pada H-8 kemarin.

"Kemudian curanmor (Pencurian Kendaraan Bemotor), di H-9 ada 51 kasus curanmor dan H-8 ada 44 kasus curanmor di seluruh Indonesia. Jadi, ada penurunan 14 persen," imbuhnya.

Sementara untuk kasus penganiayaan berat pada H-9 terdapat satu kasus. Dan dua kasus penganiayaan berat pada H-8 kemarin.

"Di H-9 ada 51 kasus curanmor dan H-8 ada 44 kasus curanmor di seluruh Indonesia. Jadi, ada penurunan 14 persen," kilahnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8405 seconds (0.1#10.140)