Antisipasi rampok, 250 polisi diterjunkan

Selasa, 24 Juli 2012 - 17:27 WIB
Antisipasi rampok, 250 polisi diterjunkan
Antisipasi rampok, 250 polisi diterjunkan
A A A
Sindonews.com - Polres Tulungagung mengerahkan 250 orang personel untuk keamanan kantor perbankan, komplek pertokoan emas dan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) yang berada di wilayah Kabupaten Tulungagung.

Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Besar Polisi Wisnu Hermawan Februanto mengatakan dengan teknis mobiling (bergerak) petugas akan melakukan patroli secara bergantian di semua lokasi yang dianggap rawan mendapat ancaman kejahatan.

“Ini merupakan langkah antisipasi sejak dini. Karena mengingat kasus perampokan sudah terjadi di wilayah Jawa Timur,“ ujar Wisnu menjelaskan kepada wartawan, Selasa (23/7/2012).

Selain satuan Sabara, Reserse dan Bimas, Polres juga melibatkan personel dari satuan intelijen. Jangan heran, selain petugas berseragam, di sejumlah kantor bank dan toko emas akan dijumpai sejumlah orang berpakaian sipil dengan pandangan awas terhadap semua gerak gerik mencurigakan.

“Pengamanan ini bersifat tertutup dan terbuka. Berlangsung mulai bulan puasa sampai lebaran nanti,“ tandasnya.

Patroli akan berlangsung setiap saat. Sejak apel pagi hingga tengah malam. Namun, kata Wisnu, pihaknya lebih mengintensifkan pada jam-jam tertentu, seperti saat acara buka puasa dan salat tarawih. Sebab, dengan terfokus pada ritual ibadah, tingkat kewaspadaan menjadi berkurang.

“Pada momen seperti itu yang biasanya dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melakukan aksi kejahatannya,“ paparnya.

Seperti diketahui, hampir seluruh perbankan di tanah air baik swasta dan negeri membuka cabang di Kota Tulungagung. Hal itu mengingat Tulungagung merupakan daerah kantong buruh migran (TKI dan TKW) terbesar nomor tiga di Jawa Timur. Jumlah remittance yang dikirim buruh migran setiap tahunnya mencapai ratusan miliar.

Sementara tidak sedikit pula toko perhiasan emas yang menjajakan perhiasan di Tulungagung. Sebagian besar toko emas berada di sejumlah jalan protokol dan pasar kota. Sedangkan untuk SPBU lebih menyebar merata. Tidak hanya di wilayah perkotaan, di setiap kecamatan nyaris berdiri SPBU.

Wisnu mengakui, saat puasa dan menjelang lebaran sebagai momen paling rawan terjadinya kejahatan. Secara statistik selalu terjadi kenaikan grafik. Namun sayangnya, Wisnu tidak menyertakan perbandingan kasus kejahatan yang terjadi tahun sebelumnya.

Kasatsabara AKP Hari Sutrisno menjelaskan untuk pelaksanaan pengamanan tersebut petugas akan dipersenjatai secara lengkap. Jika memang memenuhi prosedur penembakan, petugas diperbolehkan melumpuhkan pelaku yang memang terbukti melawan serta membahayakan jiwa.

“Terutama pengawasan diperkuat di toko emas. Mengingat toko emas tidak seperti bank yang sudah menyiagakan tenaga pengamanan," pungkasnya.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4045 seconds (0.1#10.140)