Lewat Film, Warga Palangkaraya Diedukasi Potensi dan Bahaya Organ Otak

Selasa, 18 Januari 2022 - 04:01 WIB
loading...
Lewat Film, Warga Palangkaraya Diedukasi Potensi dan Bahaya Organ Otak
Pemutaran film 3D dan seminar edukasi tentang kesehatan organ otak untuk mengedukasi masyarakat Palangkaraya dan mendorong pengembangan bidang kesehatan. Foto/Ist
A A A
PALANGKARAYA - Otak merupakan salah satu organ penting yang berperan dalam peradaban manusia, di mana memiliki fungsi yang begitu menakjubkan. Dengan lebih dari 100 miliar sel saraf (neuron), otak mampu menjalankan berbagai fungsi tubuh.

Kemampuan otak dalam membangun ide dan kreativitas menjadikan manusia berbeda dengan hewan. Manusia dengan kemampuan berpikirnya mampu membangun peradaban. Salah satunya melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Kemampuan otak manusia ditentukan bukan semata-mata melalui jumlah sel saraf, tetapi melalui hubungan yang terbentuk antar sel saraf tersebut (sinaps). Semakin banyak sinaps yang terbentuk, maka semakin tinggi kapasitas otak dalam memproses informasi.

Sinaps otak bisa dipicu oleh berbagai aktivitas otak. Di antaranya adalah belajar dan berpikir. Sebaliknya, sinaps otak juga bisa mengalami kerusakan akibat berbagai hal, diantaranya merokok dan penggunaan narkoba.

Guna mengedukasi masyarakat dan mendorong pengembangan bidang kesehatan, Siloam Hospitals Palangkaraya menggelar pemutaran film 3D dan seminar edukasi kesehatan otak di Palma XXI. Film yang diputar bertema "The Greatness of Human Brain Determines Nation's Civilization and Its Potential Catastrophe" dengan durasi 70 menit.

"Kami berharap melalui pemutaran film ini, lebih banyak masyarakat mengetahui bahwa otak manusia memiliki fungsi yang menakjubkan dan bahwa banyak penyakit pada otak sebetulnya bisa disembuhkan atau dicegah," ujar dr Kevin Chrisanta Budiyatno selaku Hospital Director Siloam Hospitals Palangkaraya dalam keterangannya, Senin (17/1/2022).


Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan sekaligus pimpinan tim bedah saraf Siloam Hospitals, Prof Eka Wahjoepramono berharap pemutaran film tersebut dapat dijadikan acuan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan Kota Palangkaraya menjadi semakin lebih baik.



"Tindakan bedah saraf yang ditampilkan dalam film ini merupakan tindakan yang sulit dan membutuhkan peralatan yang canggih. Peralatan bisa diadakan secara bertahap, tetapi tanpa ada manusia yang mampu mengerjakan, maka peralatan ini menjadi tidak ada fungsinya," ujarnya.

Ditambahkan Prof Eka, layanan bedah saraf di Siloam Hospitals Palangkaraya sejak 1,5 tahun lalu memungkinkan untuk mengerjakan kasus-kasus yang sebelumnya terpaksa harus dirujuk.

Di antaranya tindakan pengangkatan tumor otak secara endoskopik melalui hidung (trans-sphenoid) untuk pertama kalinya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2251 seconds (0.1#10.140)