Warga Sibolga-Tapteng waspadai angin kencang

Senin, 09 Juli 2012 - 08:42 WIB
Warga Sibolga-Tapteng waspadai angin kencang
Warga Sibolga-Tapteng waspadai angin kencang
A A A
Sindonews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan dan warga yang bermukim di garis pantai di wilayah pantai barat Sumatera untuk mewaspadai potensi angin kencang.

“Sekarang ini di Barat Daya Kepulauan Nias berhadapan dengan Samudera Hindia sedang terjadi gangguan perubahan tekanan udara.Di wilayah itu tengah terjadi tekanan angin rendah dengan kisaran 1.005 milibar (mb),” kata Kepala BMKG Pinangsori, Fachrul Rozi menjelaskan Minggu 8 Juli 2012.

Menurut dia, tekanan angin rendah itu dapat menimbulkan angin kencang dan badai dengan kecepatan 30-35 knot. Atau bila dikalibrasikan 1 knot setara dengan 1.82 kilometer per jam, maka kecepatan angin di kawasan pantai barat bagian Sumatera mencapai 54,6 hingga 63,7 kilometer per jam. Sementara kecepatan angin normal hanya berkisar 10 hingga 25 knot.

“Penyebabnya karena terjadinya peningkatan tekanan udara di wilayah Australia yang mencapai kisaran 1.017 mb. Ditambah lagi tekanan udara yang sangat rendah di perairan Filipina,” tuturnya. Dia mengatakan, dengan kecepatan angin tersebut, tinggi gelombang laut bisa mencapai 1,5 hingga 2,5 meter dan potensi ini bisa bertahan lima sampai tujuh hari ke depan.
“Maka itu kami mengimbau agar nelayan dan nakhoda, terutama kapal berbobot kecil untuk waspada. Kita pun tidak tahu kapan ini akan timbul. Soalnya, kondisi cuaca di perairan pantai barat Sumatera sangat sulit untuk diprediksi,”katanya.

Saat ditanya apakah angin kencang tersebut berpengaruh terhadap penerbangan, Fachrul Rozi menuturkan tidak ada masalah. Sebab, penerbangan pesawat telah mendapat pengaturan tersendiri dan pesawat sudah dilengkapi dengan alatalat teknologi pemandu perubahan tekanan udara.

Sementara berdasarkan pantauan di lapangan angin di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah tiba-tiba berubah kencang dari yang sebelumnya biasa saja. Seperti yang disampaikan Kepala BMKG Pinangsori, Fachrul Rozi, kecepatan angin saat itu diperkirakan mencapai 30-35 knot dan arah angin berputar.

Sejumlah pengendara sepeda motor tampak kewalahan mengendalikan kendaraannya karena angin yang tiba-tiba bertiup kencang. Sebagian bahkan memutuskan untuk berhenti di tepi jalan karena khawatir angin bertiup lebih kencang. Apalagi, kemarin, debu juga beterbangan dan mengganggu penglihatan. Selain itu, sejumlah spanduk, umbul-umbul, baliho,dan papan bunga di beberapa pesta di dua kota ini terlihat tumbang akibat angin yang bertiup kencang. Namun pascaperistiwa itu, belum diketahui kerusakan atau ada-tidaknya korban jiwa.

“Di wilayah ini semua aman, tidak ada yang rusak atau korban akibat angin kencang tersebut,” kata K Saragih, warga Dusun Panakkalan, Desa Tapian Nauli I, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5151 seconds (0.1#10.140)