Tahapan Suksesi Calon Ketua KONI Sulsel Mulai Digelar

MAKASSAR - Masa Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel periode 2017-2021 akan berakhir Maret 2021.

Induk organisasi cabang olahraga ini akan melaksanakan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Sulsel yang rencananya pada Maret 2022 mendatang.



Tahapannya sudah dimulai Kamis (13/1/2022). Namun pendaftaran bakal calon Ketua Umum (Ketum) KONI Sulsel baru dilakukan 14-18 Februari 2022.

‘’Saya melaporkan ke Plt Gubernur kalau masa kepengurusan kami sudah akan berakhir. Selanjutnya akan dilakukan Musorprov untuk mencari ketua baru,” kata Ketua KONI Sulsel Ellong Tjandra usai menemui Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Plt Gubernur Sulsel, Kamis (13/1/2022) tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 10 menit. Ellong didampingi sejumlah pengurus KONI Sulsel. Di antaranya Wakil Ketua Ambas Syam, Prof Muzakkir, Arfandi Idris dan Plt Sekum Dahlan Abubakar. Hadir juga Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Andi Arwin Azis, mendampingi Plt Gubernur Sulsel.

Plt Sekum KONI Sulsel Dahlan Abubakar menambahkan Plt Gubenrur berjanji tidak akan mengintervensi Musorprov KONI Sulsel. Pesan lainnya ia berharap Ketua KONI Sulsel mendatang dari kalangan muda.

‘’Sebaiknya serahkan saja kepada tenaga-tenaga muda yang punya profesionalitas di bidang olahraga. Kalau ada yang tua-tua, lebih baik jadi pembina saja,” ujar Andi Sudirman Sulaiman seperti dikutip Dahlan Abubakar.

Dahlan menjelaskan, sebagai bagian dari tahapan Musorprov KONI Sulsel telah membuka proses penjaringan bakal calon nakhoda baru. Ketua tim penjaringan dipercayakan kepada mantan Ketua KPU Sulsel, Mappinawang. Ia dampingi Yasser S Wahab.





‘’Tahapan penjaringan dan penyaringan bakal calon Ketua KONI Sulsel sudah ada. Pendaftaran mulai 14-18 Februari 2022," katanya.

Bagi bakal calon Ketua KONI Sulsel ada sejumlah persayaratan yang wajib dipenuhi. Di antaranya
Mendapat rekomendasi tertulis minimal 10 anggota KONI Sulsel yang sah. Terdiri terdiri dari tutuh dari unsur induk cabang olahraga atau induk organisasi keolahragaan fungsional. Selebihnya minimal mendapat tiga surat dari KONI Kabupaten/Kota. Selain itu berdomilisi tetap di Sulawesi Selatan dibuktikan dengan KTP dan KK yang sah.