Gempa Bumi 64 Kali Guncang Jabar Selama Desember 2021, Hanya 10 Kali Dirasakan Warga

Senin, 03 Januari 2022 - 14:54 WIB
loading...
Gempa Bumi 64 Kali Guncang Jabar Selama Desember 2021, Hanya 10 Kali Dirasakan Warga
Jawa Barat selama Desember 2021 dilandang 64 kali gempa bumi.Foto/ilustrasi
A A A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung mencatat sebanyak 64 kali kejadian gempa bumi pada Desember 2021. Kendati begitu, hanya sekitar 10 kejadian gempa yang dirasakan warga.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu, dari peta distribusi epicenter gempa bumi periode bulan Desember 2021, terlihat 29 kejadian gempa bumi terjadi dilaut dan tersebar di selatan Pulau Jawa. Gempa sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Baca juga: Penampakan Kolonel Priyanto saat Puspom AD Gelar Rekonstruksi di Nagreg

"Sedangkan 35 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal. Kejadian gempabumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 2 hingga 74 km," kata kepala BMKG yang akrab disapa Ayu, Senin (3/1/2022).

Sedangkan untuk magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 4,5 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1,4.

Menurut dia, sepanjang Desember 2021 terdapat 10 kali kejadian gempabumi dirasakan. Salah satunya terjadi pada tanggal 1 Desember 2021 di wilayah Garut, Jawa Barat. Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 07.05 WIB yang berpusat pada 7,26 Lintang Selatan dan 107,69 Bujur Timur pada kedalaman 10 Km.

Baca juga: Jembatan Jembalas yang Jadi Bisnis Perlintasan Motor Ambruk Gegara Drum Penyangga Dihempas Angin

Gempa ini berkekuatan sebesar M3.7 dan di rasakan di wilayah Pasirwangi, Kamojang, Paseh sebesar IV MMI dan di wilayah Pangauban, Bayongbong, Cikajang, Samarang, Ciparay sebesar III MMI. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.



"BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa," imbuh dia.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)