Pengusaha Hotel Masih Harapkan Kucuran Bantuan Pemerintah

Minggu, 12 Desember 2021 - 16:51 WIB
loading...
Pengusaha Hotel Masih Harapkan Kucuran Bantuan Pemerintah
Pengusaha hotel di Makassar berharap agar bantuan hibah pariwisata bisa kembali dikucurkan. Foto: Sindonews/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Pengusaha hotel di Kota Makassar masih mengharapkan kucuran bantuan anggaran pariwisata dari pemerintah. Meski anggaran hingga miliaran rupiah itu tak ada yang menyentuh hotel di Kota Makassar tahun sebelumnya.

Hal itu lantaran bantuan yang diberi nama dana hibah pariwisata tersebut terkendala persoalan administrasi. Sehingga anggaran puluhan miliar rupiah yang seharusnya diperoleh hotel-hotel di Kota Makassar, terpaksa harus dikembalikan ke pemerintah pusat.



Saat ini, bantuan tersebut sudah berganti menjadi Bantuan Pemerintah untuk Usaha Pariwisata (BPUP). Khusus untuk Sulsel, belum ada hotel yang sudah menerima bantuan tersebut. Tak hanya itu, nilainya juga dikeluhkan sangat kecil. Hanya cukup membayar gaji empat karyawan sebulan (UMP Sulsel 2022: Rp3.165.876).

"Kementerian sebut tidak dianggarkan lagi dana hibah Pariwisata. Diganti BPUP. Itu pun Sulsel belum masuk dan dananya juga sangat kecil dibanding dana hibah. Hanya Rp12,5 juta per perusahaan," ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga, Jumat (10/12/2021) lalu.

Anggiat pun pasrah. Dia meyakini bantuan dana hibah untuk perusahaan hotel tidak akan lagi dianggarkan pemerintah. "Sepertinya sudah tidak mungkin lagi," ujarnya.

Pengusaha hotel di Kota Makassar, Andi Rahmat Manggabarani mengaku selama pandemi Covid-19, banyak hotel di Kota Makassar yang terseok-seok, bahkan ada yang sampai tutup. Hotel-hotel yang bertahan pun terus melakukan berbagai efisiensi.

Dia berharap, pemerintah memberikan perhatian lebih untuk mewujudkan dana hibah pariwisata agar hotel-hotel di Kota Makassar terbantu. Meski sejumlah hotel sudah kembali bergeliat karena kebijakan pelonggaran aktivitas usaha, tapi banyak hotel yang masih memerlukan bantuan untuk bangkit.

"Saya titip pesan kepada pemerintah kota, tingkat hunian hotel di Makassar ini, ada beberapa yang tutup, saya kira Pemkot Makassar harus ikut prihatin juga membantu kita bersama mewujudkan bagaimana dana hibah perhotelan ini bisa cair," ungkapnya.



Rahmat pun mengajak semua pemangku kepentingan, baik PHRI, IHGMA hingga Pemkot Makassar untuk bergandengan tangan memberikan perhatian terhadap sektor perhotelan. Apalagi, hotel dan restoran memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran pajak.

"Kalau hotel tutup, otomatis mengurangi potensi pendapatan Kota Makassar. Saya mengajak Pemerintah Kota, ayo kita sama-sama bahu-membahu bagaimana kita menghadirkan lagi dana hibah yang diadakan Kementerian Pariwisata ini agar bisa turun di Kota Makassar dan membantu perhotelan," ungkapnya.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)