Beredar Video TPNPB Akui Bakar Perusahaan Kayu di Maybrat Papua Barat

Jum'at, 03 Desember 2021 - 19:17 WIB
loading...
Beredar Video TPNPB Akui Bakar Perusahaan Kayu di Maybrat Papua Barat
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer Organisasi Pembebasan Papua (OPM) mengklaim sebagai pelaku pembakaran perusahaan kayu PT Bangun Kayu Irian di Distrik Kamundan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Foto/Tangkapan Layar
A A A
MAYBRAT - Pembakaran perusahaan kayu PT Bangun Kayu Irian di Distrik Kamundan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat diklaim dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer Organisasi Pembebasan Papua (OPM) . Aksi pembakaran terjadi pada Rabu (1/12/2021).

Dalam rekaman video 2.47 detik dengan latar belakang bangunan perusahaan kayu yang dibakar, ada enam orang yang menyatakan diri dari TNNPB. Dua orang terlihat menenteng senapan laras panjang, ada yang mengibarkan bendera Bintang Kejora, dan yang lain membawa senjata tajam berupa parang dan pedang.


Komandan Operasi TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya, Mayor Arnoldus Kocu yang berambut gondrong sambil menenteng pedang di tangan kanannya menjelaskan aksi pembakaran yang dilakukan kelompoknya. Dia menyebut aksi ini di bawah komando Panglima Tinggi TPNPB-OPM Jenderal Goliath Tabuni, Panglima TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya Brigadir Jenderal Deny Mos. Mereka mengaku bertanggung jawab atas tindakan ini.

"Pada hari ini kami TPNPB yang melakukan pembakaran kantor, barak dan gudang, sudah kami bakar. Alat berat juga sudah kami bakar," kata Arnoldus dalam rekaman, dikutip Jumat (3/12/2021).

Dia mengakui, aksi pembakaran ini dilakukan karena tiga hal. "Pertama memperingati hari bersejarah bagi bangsa Papua Barat yaitu 1 Desember 1961. Hari besar rakyat Papua," ujarnya.

Alasan kedua adalah menolak aktivitas dari pemerintah di Tanah Papua. "Kami sudah sampaikan ke pemerintah dan dunia, bahwa segala aktivitas yang ada di atas tanah Papua akan kami tolak 100 persen. Dalam bentuk apapun yang pemerintah bawa turun kami akan tolak. Dan kami akan lalukan sama seperti hari ini," ujarnya.

Sedangkan alasan ketiga yakni hak politik rakyat Papua tergadai karena sumber kekayaan alam. "Ini perusahaan kayu raksasa yang beroperasi di Maybrat. Seratus persen kami tolak, tidak boleh masuk lagi mulai hari ini," tandasnya.



Selain itu, Arnoldus mengaku TPNPB tidak meminta pembangunan, pemekaran distrik, kampung dan pemekaran provinsi barat daya. "Kami tidak tahu itu. Kami lakukan ini demi perjuangan suci menuntut Papua Merdeka," ujarnya.

Pelaku Diburu
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)