UGM Tembus 50 Universitas Terbaik Dunia
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - UGM menempati peringkat 50 besar terbaik di dunia menurut Times Higher Education (THE) Impact Ranking pada 7 kriteria Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
THE Impact Ranking mengukur dan memotret impak atau peran universitas di dunia kepada masyarakat melalui ketujuh belas indikator SDGs yang merupakan kesepakatan 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ditetapkan pada tahun 2015 dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat global.
THE Impact Ranking tahun ini diikuti oleh 766 institusi bergengsi di seluruh dunia. Pada penilaian keseluruhan, tahun ini UGM menempati posisi 72 dunia, meningkat dari posisi tahun lalu yang berada pada urutan 101-200, dan posisi 50 besar dunia pada salah satu indikator SDG.
UGM menempati posisi 16 dunia untuk indikator Tanpa Kelaparan (Zero Hunger), posisi 24 dunia untuk indikator Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnership for the Goals), posisi 25 dunia untuk indikator Tanpa Kemiskinan (No Poverty), dan posisi 26 dunia untuk indikator Ekosistem Daratan (Life on Land).
Di samping itu, untuk indikator Air Bersih dan Sanitasi Layak (Clean Water and Sanitation) UGM menempati urutan 34 dunia, indikator Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth) menempati urutan 41 dunia, dan untuk indikator Berkurangnya Kesenjangan (Reduced Inequalities) menempati urutan 49 dunia.
UGM juga menempati urutan 51-100 dunia untuk 5 SDGs, urutan 101-200 untuk 2 SDGs, dan 201-300 untuk ketiga SDGs lainnya. “UGM tetap berkomitmen untuk selalu menjadi yang terdepan dalam pengabdian kepada masyarakat. Kita ingin memastikan bahwa selain berdampak positif pada masyarakat, apa yang sudah dijalankan UGM mempunyai visibilitas yang tinggi di mata dunia,” kata Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, dalam rilis tertulisnya, Rabu (22/4/2020) malam
Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ika Dewi Ana menambahkan sebenarnya sejak UGM berdiri, UGM telah secara konsisten melaksanakanmandat yang diembannya, yaitu bekerja untuk kemanusiaan dan pembangunan bangsa melalui Tridarma untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut.
"Hanya saja, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki agar yang dilakukan dapat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tambahnya
THE Impact Ranking mengukur dan memotret impak atau peran universitas di dunia kepada masyarakat melalui ketujuh belas indikator SDGs yang merupakan kesepakatan 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ditetapkan pada tahun 2015 dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat global.
THE Impact Ranking tahun ini diikuti oleh 766 institusi bergengsi di seluruh dunia. Pada penilaian keseluruhan, tahun ini UGM menempati posisi 72 dunia, meningkat dari posisi tahun lalu yang berada pada urutan 101-200, dan posisi 50 besar dunia pada salah satu indikator SDG.
UGM menempati posisi 16 dunia untuk indikator Tanpa Kelaparan (Zero Hunger), posisi 24 dunia untuk indikator Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnership for the Goals), posisi 25 dunia untuk indikator Tanpa Kemiskinan (No Poverty), dan posisi 26 dunia untuk indikator Ekosistem Daratan (Life on Land).
Di samping itu, untuk indikator Air Bersih dan Sanitasi Layak (Clean Water and Sanitation) UGM menempati urutan 34 dunia, indikator Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth) menempati urutan 41 dunia, dan untuk indikator Berkurangnya Kesenjangan (Reduced Inequalities) menempati urutan 49 dunia.
UGM juga menempati urutan 51-100 dunia untuk 5 SDGs, urutan 101-200 untuk 2 SDGs, dan 201-300 untuk ketiga SDGs lainnya. “UGM tetap berkomitmen untuk selalu menjadi yang terdepan dalam pengabdian kepada masyarakat. Kita ingin memastikan bahwa selain berdampak positif pada masyarakat, apa yang sudah dijalankan UGM mempunyai visibilitas yang tinggi di mata dunia,” kata Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, dalam rilis tertulisnya, Rabu (22/4/2020) malam
Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ika Dewi Ana menambahkan sebenarnya sejak UGM berdiri, UGM telah secara konsisten melaksanakanmandat yang diembannya, yaitu bekerja untuk kemanusiaan dan pembangunan bangsa melalui Tridarma untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut.
"Hanya saja, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki agar yang dilakukan dapat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tambahnya
(nun)