Luhut Kasih Izin PT GSI Diaudit Soal Bisnis PCR dengan Syarat

Rabu, 01 Desember 2021 - 09:10 WIB
loading...
Luhut Kasih Izin PT GSI Diaudit Soal Bisnis PCR dengan Syarat
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mempersilakan, Novel Baswedan dan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi dan Keadilan mengaudit PT Genomerik Solidaritas Indonesia (GSI) terkait bisnis PCR. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mempersilakan, Novel Baswedan dan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Demokrasi dan Keadilan mengaudit PT Genomerik Solidaritas Indonesia (GSI) terkait bisnis PCR .

Juru Bicara Menko Luhut yakni Jodi Mahardi mengatakan, Luhut tidak keberatan untuk diaudit dikarenakan Ia menilai apa yang telah dilakukannya sudah benar dan tidak ada yang ditutupi.

“Silahkan saja untuk audit ajukan permohonan ke PT GSI. Toba Sejahtera hanya pemilik saham minoritas di kewirausahaan sosial itu, namun dari Pak Luhut tidak ada keberatan untuk audit yang dimaksud,” kata Jubir Menko Luhut saat dihubungi MNC PORTAL, Rabu (1/12/2021).



Namun Luhut memberikan syarat kepada koalisi tersebut jika dikemudian hari setelah dilakukan audit tidak ditemukan apa-apa. Maka Luhut meminta kepada kelompok yang ingin mengaudit ini bisa menyumbang donasi PCR gratis untuk masyarakat dan nakes (tenaga kesehatan).

“Misal Kalau tidak ditemukan pohak kelompok yang minta bisa menyumbang minimal 50,000 tes pcr dan menyumbang alat genome sequencing ke universitas seperti yang dilakukan Pak Luhut dan teman-teman beliau atau paling tidak mereka melakukan bakti sosial yang sepadan,” urainya.

“Supaya fair, masyarakat juga bisa melihat niat baik mereka, jangan bisanya membuat gaduh,” tambahnya.



Tak hanya itu, Jodi juga menyoroti komentar-komentar Novel Baswedan dalam konferensi pers yang sebelumnya digelar, dan menuding bahwa Novel telah melakukan penghakiman serta menunjukkan sikap tidak seperti seorang auditor.

“Seperti algojo dan sudah membuat kesimpulan sendiri bukan seperti auditor yang bebas dari prejudice dan bias. Wedeni (menakutkan) juga ya pola dan cara berpikir auditor seperti itu,” pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1902 seconds (0.1#10.140)