Diwarnai Kejar-kejaran, TRC Dinsos Makassar Amankan Ibu Eksploitasi 3 Anak
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kasus eksploitasi anak kembali ditemukan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar . Kali ini dilakukan seorang ibu terhadap tiga orang anaknya di simpang lima Mandai.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinsos Kota Makassar mengamankan sang ibu dan tiga anaknya usai mendapat laporan pada Jumat (26/11/2021) pagi. Setelah menerima laporan tersebut, pihaknya langsung bergegas ke lokasi dan berhasil mengamankan seorang ibu yang diduga melakukan aksi eksploitasi anak .
Plt Kadinsos Kota Makassar , Muhyiddin menuturkan, razia ini dilakukan atas laporan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi yang kebetulan melintas di daerah tersebut. Dia melihat ada seorang ibu yang gerak-geriknya mencurigakan.
"Setelah itu saya tindaklanjuti segera. Kita dapat laporan sekitar jam 7.20 Wita. Terus tim langsung kita siapkan dan turun ke lokasi dan sampai sekitar jam 8.00 Wita, kemudian langsung melakukan penangkapan,” tuturnya.
Saat berada di simpang lima, Muhyiddin mengungkapkan sempat ada aksi kejar-kejaran. Pasalnya, di lokasi tersebut juga ada sejumlah pengamen yang sedang beraksi bersama beberapa anak yang diduga dieksploitasi .
“Waktu kita di lokasi, kita lihat ibu itu berada di pinggir jalan seperti mengawasi anaknya. Nah sempat mereka kabur, tapi kita dapat anaknya, jadi dia datang mau selamatkan,” ucapnya.
Setelah terjaring, ibu dengan tiga anaknya tersebut mengaku sebagai warga Pabaeng-baeng, Kota Makassar. Hanya saja, berdasarkan laporan warga setempat, ia mengontrak di sebuah indekos, di daerah Maros.
“Dia tidak tunjukkan kartu identitasnya. Petugas mau antar ke rumahnya juga dia tidak mau. Jadi kami bawa dan amankan di kantor Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan dulu,” bebernya.
Secara keseluruhan, Dinsos Makassar mengamankan lima orang pada razia tersebut. Yakni satu ibu dan tiga anaknya, serta satu orang pengamen. “Ada lagi sebenarnya tapi berhasil kabur,” katanya.
Sebelumnya, Plt Kepala Satpol PP Kota Makassar, Iqbal Asnan mengaku operasi penertiban bertajuk zero anjal dan gepeng sudah dilakukan setiap hari secara masif di beberap wilayah.
“Zero anjal adalah giat penertiban dengan basis partisipasi wilayah. Targetnya pagi dan sore hari bisa steril,” terang Iqbal.
Iqbal mengemukakan, program operasi zero anjal dan gepeng ini memang bukan solusi kemiskinan. Makanya, setelah penertiban dilakukan pihaknya tidak bisa menjamin mereka akan turun kembali ke jalan atau tidak.
“Zero anjal memang bukan solusi kemiskinan. Zero anjal adalah program penertiban, bukan pembinaan ataupun pemberdayaan,” tukasnya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinsos Kota Makassar mengamankan sang ibu dan tiga anaknya usai mendapat laporan pada Jumat (26/11/2021) pagi. Setelah menerima laporan tersebut, pihaknya langsung bergegas ke lokasi dan berhasil mengamankan seorang ibu yang diduga melakukan aksi eksploitasi anak .
Plt Kadinsos Kota Makassar , Muhyiddin menuturkan, razia ini dilakukan atas laporan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi yang kebetulan melintas di daerah tersebut. Dia melihat ada seorang ibu yang gerak-geriknya mencurigakan.
"Setelah itu saya tindaklanjuti segera. Kita dapat laporan sekitar jam 7.20 Wita. Terus tim langsung kita siapkan dan turun ke lokasi dan sampai sekitar jam 8.00 Wita, kemudian langsung melakukan penangkapan,” tuturnya.
Saat berada di simpang lima, Muhyiddin mengungkapkan sempat ada aksi kejar-kejaran. Pasalnya, di lokasi tersebut juga ada sejumlah pengamen yang sedang beraksi bersama beberapa anak yang diduga dieksploitasi .
“Waktu kita di lokasi, kita lihat ibu itu berada di pinggir jalan seperti mengawasi anaknya. Nah sempat mereka kabur, tapi kita dapat anaknya, jadi dia datang mau selamatkan,” ucapnya.
Setelah terjaring, ibu dengan tiga anaknya tersebut mengaku sebagai warga Pabaeng-baeng, Kota Makassar. Hanya saja, berdasarkan laporan warga setempat, ia mengontrak di sebuah indekos, di daerah Maros.
“Dia tidak tunjukkan kartu identitasnya. Petugas mau antar ke rumahnya juga dia tidak mau. Jadi kami bawa dan amankan di kantor Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan dulu,” bebernya.
Secara keseluruhan, Dinsos Makassar mengamankan lima orang pada razia tersebut. Yakni satu ibu dan tiga anaknya, serta satu orang pengamen. “Ada lagi sebenarnya tapi berhasil kabur,” katanya.
Sebelumnya, Plt Kepala Satpol PP Kota Makassar, Iqbal Asnan mengaku operasi penertiban bertajuk zero anjal dan gepeng sudah dilakukan setiap hari secara masif di beberap wilayah.
“Zero anjal adalah giat penertiban dengan basis partisipasi wilayah. Targetnya pagi dan sore hari bisa steril,” terang Iqbal.
Iqbal mengemukakan, program operasi zero anjal dan gepeng ini memang bukan solusi kemiskinan. Makanya, setelah penertiban dilakukan pihaknya tidak bisa menjamin mereka akan turun kembali ke jalan atau tidak.
“Zero anjal memang bukan solusi kemiskinan. Zero anjal adalah program penertiban, bukan pembinaan ataupun pemberdayaan,” tukasnya.
(tri)