Sengketa Lahan Memanas 1 Tewas 6 Motor Dibakar di Padang Lawas

Senin, 15 November 2021 - 07:49 WIB
loading...
Sengketa Lahan Memanas 1 Tewas 6 Motor Dibakar di Padang Lawas
Konflik agraria di Padang Lawas, kembali terjadi. Satu korban meninggal dunia, dan motor dibakar. Foto/iNews TV/Adi Palapa Harahap
A A A
MEDAN - Konflik agraria antara masyarakat petani kelapa sawit di Padang Lawas, dengan perusahaan swasta, kembali pecah. Dalam video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat tanaman kelapa sawit telah dirobohkan dengan alat berat.



Selain itu, dalam video yang diambil warga tersebut, juga terlihat sejumlah motor yang telah hangus dibakar. Diduga, bentrokan terjadi saat alat-alat berat perusahaan swasta itu dikerahkan membongkar tanaman kelapa sawit yang telah puluhan tahun ditanam warga.



Lahan yang ditanami kelapa sawit tersebut, sudah dikuasai warga sejak tahun 1998 silam. Dalam video yang beredar, para petani tak kuasa menahan tangis saat melihat alat berat menghancurkan tanaman kelapa sawit yang sudah menjadi mata pencaharian mereka.



Masyarakat mengklaim lahan seluas 41 hektare tersebut, telah menjadi hak miliknya, berdasarkan surat hak milik yang ditanda tangani oleh tujuh kepala desa di wilayah Barumun Tengah.

Tanpa pemberitahuan sebelumnya, ternyata perusahaan swasta yang mengaku juga memiliki hak atas tanah tersebut, melakukan pembongkaran tanaman kelapa sawit secara paksa. Bentrokan tak dapat dielakan lagi, satu orang penjaga dari perusahaan swasta tewas dan sejumlah petani mengalami luka-luka.

Sengketa Lahan Memanas 1 Tewas 6 Motor Dibakar di Padang Lawas


Tokoh masyarakat dan tokoh adat Padang Lawas, dalam jumpa presnya di Jalan Sutomo, Kota Medan, meminta Presiden Jokowi agar turun tangan atas konflik agraria yang terjadi di Padang Lawas. "Kami menyesalkan adanya bentrokan yang terjadi, dan perusakan tanaman kelapa sawit milik petani," ujar salah satu tokoh masyarakat, Harris Simbolon.



Sementara kuasa hukum masyarakat petani, Raja A. Makayasa Harahap mengatakan, upaya mediasi telah dilakukan, bahkan melibatkan Pemkab Padang Lawas, namun tak membuahkan hasil. "Kami menyurati Presiden Jokowi, Kapolri, Polda Sumatera Utara, dan Ombudsman untuk mengadukan nasib para petani yang lahannya telah diserobot," tuturnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2193 seconds (0.1#10.140)