Poltekpar Makassar Tuan Rumah Rakornas SMK Pariwisata se-Indonesia
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar dipercaya menjadi tuan rumah, dalam penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) SMK Pariwisata se-Indonesia.
Kegiatan bertema 'Kolaborasi Pendidikan Vokasi Pariwisata Dalam Mencetak SDM Unggul di Era VUCA' itu berlangsung di Aula I Wayan Bendhi Kampus Poltekpar secara hybrid pada 11 dan 12 November 2021.
Rakornas itu akan fokus membahas sejumlah materi di tiap sesi, di antaranya Sinkronisasi Kurikulum dan Kompetensi, Akselerasi Kelas Industri, Pengelolaan Hotel Praktik, Penguatan Link and Match dan Kolaborasi Lulusan Bekerja dan Berwirausaha. Rakornas kelima ini diharapkan menghasilkan output Rekomendasi Sinergi Kolaborasi dan Program Bersama Penguatan Revitalisasi Pendidikan Vokasi.
Direktur Poltekpar Makassar Muhammad Arifin berharap, kegiatan yang diikuti ratusan SMK itu bisa menghasilkan rumusan antara sekolah dengan kampus yang bisa mencetak manusia unggul di bidang pariwisata.
"Semoga menghasilkan rumusan bersama antara SMK dengan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan SDM Unggul khususnya di bidang Kepariwisataan," ungkap Arifin, dalam sambutannya saat acara Pembukaan Rakornas, Kamis (11/11/2021).
Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Parekraf, Faisal menyampaikan bahwa Rakornas ini sebagai sarana silaturahmi antara para pengelola dan tenaga pendidik serta birokrat pendidikan dan pariwisata dalam mengakselerasi semangat pemerintah untuk melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
"Hal itu mencakup SMK, Perguruan Tinggi, Lembaga Pelatihan dan Lembaga Kursus di mana sinergi dan kolaborasi antara Perguruan Tinggi Pariwisata di bawah Kemenparekraf dengan SMK Pariwisata di bawah Kemendikbudristek beserta Asosiasi SMK Pariwisata menjadi backbound utama dalam mencetak SDM unggul yang bekerja dan berwirausaha di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ungkapnya.
Menurut Faisal, di tengah disrupsi sekarang ini, karakter pemimpin institusi pendidikan yang berani untuk berubah, mengubah, dan berinovasi serta berkolaborasi, merupakan pondasi untuk membangun SMK Pariwisata dan Perguruan Tinggi Pariwisata ke depan.
Untuk itu, lanjut dia, harus dipastikan kualitas kurikulum, tenaga pengajar dan lulusan menjadi pilar utama dalam peningkatan mutu di SMK Pariwisata dan Perguruan Tinggi pariwisata yang selaras dengan Industri Pariwisata.
"Oleh karenanya, ivestasi pada Human Capital khususnya pada Dosen dan Guru sebagai tenaga pengajar yang berada pada garis terdepan wajib menjadi prioritas utama dalam menjawab berbagai tantangan dan perubahan saat ini. Guru harus terus menjadi teladan, inspirasi, penggerak, dan agen bagi siswanya dalam meraih kehidupan nyata untuk bekerja dan berwirausaha," ungkap Faisal.
Wakil Menteri Pariwisata, Angela Tanoesoedibjo menyampaikan, VUCA ini menjadi tantangan yang tidak bisa dihindari. Perlu upaya bahu-membahu untuk bersama-sama menghadapi tantangan ini. Salah satunya adalah dengan menerapkan kerangka kerja VUCA Prime yang meliputi Vision, Understanding, Clarity, dan Agility.
"Di Kemenparekraf sendiri kita menerapkan kerja Gercep, Geber, dan Gaspol dan Budaya 4 AS, yaitu Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas. Dengan dukungan, kontribusi, dan komitmen dari Bapak/Ibu sekalian untuk melakukan hal tersebut, saya optimis sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif ini mampu untuk pulih kembali dengan cepat sebagai penopang perekonomian Indonesia," ungkap Angela.
Dia melanjutkan, setiap lembaga atau institusi pendidikan pariwisata juga didorong untuk memulai berfokus pada penciptaan lulusan wirausaha. Karena dinilai turut berkontribusi dalam membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi generasi milenial lainnya di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dengan demikian, di masa pandemi ini para lulusan SMK/Perguruan Tinggi tetap memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan pekerjaan. "Jiwa wirausaha ini sangat penting untuk ditanamkan bagi para generasi muda, karena wirausaha/entrepreneur ini bukanlah sebuah profesi, melainkan sebuah mindset untuk selalu bekerja keras, optimis, inovatif, kreatif, dan memiliki leadership," jelasnya.
Kegiatan bertema 'Kolaborasi Pendidikan Vokasi Pariwisata Dalam Mencetak SDM Unggul di Era VUCA' itu berlangsung di Aula I Wayan Bendhi Kampus Poltekpar secara hybrid pada 11 dan 12 November 2021.
Rakornas itu akan fokus membahas sejumlah materi di tiap sesi, di antaranya Sinkronisasi Kurikulum dan Kompetensi, Akselerasi Kelas Industri, Pengelolaan Hotel Praktik, Penguatan Link and Match dan Kolaborasi Lulusan Bekerja dan Berwirausaha. Rakornas kelima ini diharapkan menghasilkan output Rekomendasi Sinergi Kolaborasi dan Program Bersama Penguatan Revitalisasi Pendidikan Vokasi.
Direktur Poltekpar Makassar Muhammad Arifin berharap, kegiatan yang diikuti ratusan SMK itu bisa menghasilkan rumusan antara sekolah dengan kampus yang bisa mencetak manusia unggul di bidang pariwisata.
"Semoga menghasilkan rumusan bersama antara SMK dengan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan SDM Unggul khususnya di bidang Kepariwisataan," ungkap Arifin, dalam sambutannya saat acara Pembukaan Rakornas, Kamis (11/11/2021).
Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Parekraf, Faisal menyampaikan bahwa Rakornas ini sebagai sarana silaturahmi antara para pengelola dan tenaga pendidik serta birokrat pendidikan dan pariwisata dalam mengakselerasi semangat pemerintah untuk melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
"Hal itu mencakup SMK, Perguruan Tinggi, Lembaga Pelatihan dan Lembaga Kursus di mana sinergi dan kolaborasi antara Perguruan Tinggi Pariwisata di bawah Kemenparekraf dengan SMK Pariwisata di bawah Kemendikbudristek beserta Asosiasi SMK Pariwisata menjadi backbound utama dalam mencetak SDM unggul yang bekerja dan berwirausaha di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ungkapnya.
Menurut Faisal, di tengah disrupsi sekarang ini, karakter pemimpin institusi pendidikan yang berani untuk berubah, mengubah, dan berinovasi serta berkolaborasi, merupakan pondasi untuk membangun SMK Pariwisata dan Perguruan Tinggi Pariwisata ke depan.
Untuk itu, lanjut dia, harus dipastikan kualitas kurikulum, tenaga pengajar dan lulusan menjadi pilar utama dalam peningkatan mutu di SMK Pariwisata dan Perguruan Tinggi pariwisata yang selaras dengan Industri Pariwisata.
"Oleh karenanya, ivestasi pada Human Capital khususnya pada Dosen dan Guru sebagai tenaga pengajar yang berada pada garis terdepan wajib menjadi prioritas utama dalam menjawab berbagai tantangan dan perubahan saat ini. Guru harus terus menjadi teladan, inspirasi, penggerak, dan agen bagi siswanya dalam meraih kehidupan nyata untuk bekerja dan berwirausaha," ungkap Faisal.
Wakil Menteri Pariwisata, Angela Tanoesoedibjo menyampaikan, VUCA ini menjadi tantangan yang tidak bisa dihindari. Perlu upaya bahu-membahu untuk bersama-sama menghadapi tantangan ini. Salah satunya adalah dengan menerapkan kerangka kerja VUCA Prime yang meliputi Vision, Understanding, Clarity, dan Agility.
"Di Kemenparekraf sendiri kita menerapkan kerja Gercep, Geber, dan Gaspol dan Budaya 4 AS, yaitu Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas. Dengan dukungan, kontribusi, dan komitmen dari Bapak/Ibu sekalian untuk melakukan hal tersebut, saya optimis sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif ini mampu untuk pulih kembali dengan cepat sebagai penopang perekonomian Indonesia," ungkap Angela.
Dia melanjutkan, setiap lembaga atau institusi pendidikan pariwisata juga didorong untuk memulai berfokus pada penciptaan lulusan wirausaha. Karena dinilai turut berkontribusi dalam membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi generasi milenial lainnya di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dengan demikian, di masa pandemi ini para lulusan SMK/Perguruan Tinggi tetap memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan pekerjaan. "Jiwa wirausaha ini sangat penting untuk ditanamkan bagi para generasi muda, karena wirausaha/entrepreneur ini bukanlah sebuah profesi, melainkan sebuah mindset untuk selalu bekerja keras, optimis, inovatif, kreatif, dan memiliki leadership," jelasnya.
(agn)