Dekranasda Dairi Berhasil Kembangkan Ulos Silalahi Jadi Aset Daerah yang Sangat Berharga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dekranasda Kabupaten Dairi berhasil mengembangkan kain tenun 'Ulos Silalahi' yang selama ini hanya sebagai komoditas untuk acara-acara pesta adat di suku Batak menjadi bahan dan produk 'Eco Fashion' yang ramah lingkungan. Pasalnya, kain tenun 'Ulis Silalahi' menggunakan bahan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan.
Kain tenun Ulos Silalahi yang dihasilkan para perempuan penenun di Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi kini menjadi bahan dasar untuk bahan fashion seperti bahan untuk membuat tas, topi, pakaian, dompet, masker tentu dengan kualitas premium.
Hal ini terwujud berkat pembinaan yang berkelanjutan yang dilakukan oleh Dekranasda Dairi kepada para puluhan perempuan pengrajin Ulos yang tinggal di pinggiran Danau Toba tepatnya di Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.
Lewat pembinaan ini, para penenun Ulos Silalahi mendapatkan berbagai pelatihan dan pengetahuan baru sehingga memiliki skill dalam membuat berbagai motif, menenun dengan benang yang lebih halus dan tentunya skil baru untuk menghasilkanwarna dari berbagai tumbuh-tumbuhan endemik atau tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar wilayahDesa Silalahi di Kecamatan Silahisabungan.
Tentu, keberhasilan tidak datang begitu saja, namun melewati proses yang panjang yang didasari niat kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Dairi. Dalam hal ini Dekranasda Kabupaten Dairi dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menjalin kerjasama dengan PT. Inalum dan Yayasan Merdi Sihombing.
Dan ini juga dapat terwujud oleh komitmen Pemkab Dairi untuk melestarikan Budaya dan melestarikan warisan leluhur dalam pembuatan Ulos, yang sampai saat ini bisa berlangsung secara turun temurun di Kampung Ulos, Desa Silalahi.
Untuk diketahui, disaat acara Gernas BBI 'Beli Kreatif Danau Toba' selain dibeli oleh sejumlah Menteri, secara pribadi Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan sangat mengagumi produk eco fashion dari bahan tenun Ulos Silalahi. "Dairi sudah sangat bagus mengembangkan Ulosnya (ulos silalahi.red)," ujar Luhut.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi, Ny. Romy Mariani Eddy Berutu menyampaikan program Eco Fashion yang dilakukan dengan pemberdayaan masyarakatpengrajin dan penenun Ulos Silalahi tentu sangat membantu perekonomian para penenun.
"Dan para pelaku ekonomi kreatif lainnya yang ada di Dairi yang menggunakanbahan baku Ulos hasil kerajinantangan para pengrajin ulos binaan DekranasdaKabupaten Dairi," ujar Romy Mariani.
Terlebih disaat situasi Pandemi COVI-19 yang menerpa negeri ini sejak awal tahun 2020. Menurutnya,penghasilan para penenun kala itu sangat turun drastis bahkan tidak ada. Hal ini diakibatkan diberhentikannya segala bentuk pesta adat. "Saat itu produk tenun Ulos Silalahi yang diproduksi oleh para penenun hanya sebagai komoditas untuk acara-acara pesta adat di suku Batak," katanya.
Kain tenun Ulos Silalahi yang dihasilkan para perempuan penenun di Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi kini menjadi bahan dasar untuk bahan fashion seperti bahan untuk membuat tas, topi, pakaian, dompet, masker tentu dengan kualitas premium.
Hal ini terwujud berkat pembinaan yang berkelanjutan yang dilakukan oleh Dekranasda Dairi kepada para puluhan perempuan pengrajin Ulos yang tinggal di pinggiran Danau Toba tepatnya di Desa Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi.
Lewat pembinaan ini, para penenun Ulos Silalahi mendapatkan berbagai pelatihan dan pengetahuan baru sehingga memiliki skill dalam membuat berbagai motif, menenun dengan benang yang lebih halus dan tentunya skil baru untuk menghasilkanwarna dari berbagai tumbuh-tumbuhan endemik atau tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar wilayahDesa Silalahi di Kecamatan Silahisabungan.
Tentu, keberhasilan tidak datang begitu saja, namun melewati proses yang panjang yang didasari niat kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Dairi. Dalam hal ini Dekranasda Kabupaten Dairi dan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menjalin kerjasama dengan PT. Inalum dan Yayasan Merdi Sihombing.
Dan ini juga dapat terwujud oleh komitmen Pemkab Dairi untuk melestarikan Budaya dan melestarikan warisan leluhur dalam pembuatan Ulos, yang sampai saat ini bisa berlangsung secara turun temurun di Kampung Ulos, Desa Silalahi.
Untuk diketahui, disaat acara Gernas BBI 'Beli Kreatif Danau Toba' selain dibeli oleh sejumlah Menteri, secara pribadi Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan sangat mengagumi produk eco fashion dari bahan tenun Ulos Silalahi. "Dairi sudah sangat bagus mengembangkan Ulosnya (ulos silalahi.red)," ujar Luhut.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi, Ny. Romy Mariani Eddy Berutu menyampaikan program Eco Fashion yang dilakukan dengan pemberdayaan masyarakatpengrajin dan penenun Ulos Silalahi tentu sangat membantu perekonomian para penenun.
"Dan para pelaku ekonomi kreatif lainnya yang ada di Dairi yang menggunakanbahan baku Ulos hasil kerajinantangan para pengrajin ulos binaan DekranasdaKabupaten Dairi," ujar Romy Mariani.
Terlebih disaat situasi Pandemi COVI-19 yang menerpa negeri ini sejak awal tahun 2020. Menurutnya,penghasilan para penenun kala itu sangat turun drastis bahkan tidak ada. Hal ini diakibatkan diberhentikannya segala bentuk pesta adat. "Saat itu produk tenun Ulos Silalahi yang diproduksi oleh para penenun hanya sebagai komoditas untuk acara-acara pesta adat di suku Batak," katanya.