Selalu Dihantui Ancaman Bencana, 18 Warga Tipar Ingin Jual dan Gadaikan Rumah

Rabu, 27 Oktober 2021 - 00:30 WIB
loading...
Selalu Dihantui Ancaman Bencana, 18 Warga Tipar Ingin Jual dan Gadaikan Rumah
Warga Desa Laksanamekar, Padalarang, KBB, menunjukkan kondisi lantai rumah yang mengalami kerusakan dan retak-retak sehingga dikhawatirkan terjadi ambles. Foto/Dok.MPI
A A A
BANDUNG BARAT - Sejumlah warga di Kompleks Tipar Silih Asih, RW 13, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai menawarkan rumah-rumah mereka untuk dijual atau digadaikan.

Kondisi itu disinyalir karena mereka sudah merasa tidak nyaman dengan bayang-bayang ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja imbas dari adanya aktivitas pembangunan terowongan di sekitar Gunung Bohong. Baca Juga: Detik-Detik Angin Terbangkan Atap Rumah Terekam Video Amatir di Maros
"Warga di sini selalu dihantui ketakutan dalam dua tahun terakhir. Yang saya tahu ada 18 rumah yang mau dijual atau digadai, tapi belum laku karena bank juga sudah tau kondisi di sini," kata Ketua RW 13, Kompleks Tipar Silih Asih, Rudianto, Selasa (26/10/2021).

Menurutnya, sejak aktivitas blasting untuk terowongan kereta cepat menembus Gunung Bohong yang berada di atas permukiman, warga merasa tidak tenang. Rumah warga mengalami kerusakan seperti dinding dan lantai yang retak imbas dari ledakan.

Meskipun kini aktivitas ledakan sudah tidak ada, namun warga tetap merasa was-was sewaktu-waktu terjadi bencana longsor hingga tanah ambles. Pasalnya sejak adanya proyek itu tanah di kawasan tersebut strukturnya sudah tidak kuat lagi. Baca Juga: Banjir Rendam Sekolah dan Sejumlah Perkampungan di Sukabumi Jawa Barat

"Kalau lagi musim hujan seperti ini warga makin was-was. Apalagi yang rumahnya sudah ada retak-retak di dinding dan lantai," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan warga selalu rutin melakukan ronda setiap malam. Selain itu, warga juga selalu meningkatkan kewaspadaan dan berencana mengadakan simulasi kebencanaan.

"Kami ingin ajukan untuk diadakan simulasi kebencanaan di sini. Sebagai antisipasi saja karena dari hasil penelitian struktur tanah di sini terganggu," terangnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1781 seconds (0.1#10.140)