Ridwan Kamil Minta BUMD Cetak Laba dan Jadi Agen Perubahan

Senin, 25 Oktober 2021 - 23:49 WIB
loading...
Ridwan Kamil Minta BUMD Cetak Laba dan Jadi Agen Perubahan
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat membuka acara CEO Lecture bersama Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim di Hotel Hilton, Kota Bandung, Senin (25/10/2021). Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus memiliki kinerja keuangan yang baik dengan mencetak laba dan menjadi agen perubahan bagi daerah sekitarnya.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan arahan kepada BUMD dalam kegiatan CEO Lecture bersama Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim, Senin (25/10/2021).

“BUMD itu, pertama mencetak laba, kedua menjadi agen perubahan bagi pembangunan. Jadi, jangan rugi dan jangan diam," kata Ridwan Kamil.



Menurut Kang Emil, sapaan akrabnya, dua hal tersebut sangat penting dalam mengelola BUMD. Jika tidak bisa menjalankan kedua hal tersebut, maka perusahaan daerah itu tidak layak untuk dipertahankan.

"Kalau BUMD-nya diam saja, tidak ada pergerakan, apalagi rugi, sebenarnya tidak layak untuk dieksistensikan," tegasnya.

Mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 Tahun 2017 tentang BUMD. Ada tiga tujuan dari pendirian BUMD. Pertama, memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah.



Kedua, menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik, dan potensi daerah yang bersangkutan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik. Terakhir, memperoleh laba atau keuntungan.

Kang Emil mengaku, lebih memilih untuk memiliki sedikit BUMD, namun seluruhnya produktif ketimbang memiliki banyak BUMD, tapi dengan kondisi keuangan yang negatif.



"Kuncinya itu, bukan bangga banyak-banyakan BUMD, tapi harus punya semangat itu. Saya lebih baik punya BUMD sedikit, tapi produktif. Dibandingkan banyak, tapi berdarah-darah dan tiap tahun minta subsidi penyertaan modal dari pemerintah provinsi," ungkapnya.

"Dan jangan sampai terdengar lagi ada cerita BUMD rugi, tapi fasilitas direksinya melebihi kepatutan, sehingga penyertaan modal habis hanya untuk kegiatan operasional dari direksi atau komisaris," tandasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2096 seconds (0.1#10.140)