Tol Cikampek Ditutup, Arus Balik ke Jakarta Penuhi 'Jalur Tikus' Karawang
loading...
A
A
A
KARAWANG - Dampak penyekatan kendaraan di KM 47 Tol Cikampek arah Jakarta mulai dirasakan masyarakat Kabupaten Karawang . Kendaraan roda empat yang diputarbalik melalui pintu tol Karawang Barat lantaran tidak memiliki surat izin keluar masuk (SIKM), ternyata tidak kembali ke tempat asal.
Sebaliknya, ratusan kendaraan itu malah mencari jalan alternatif di Karawang untuk bisa sampai di Jakarta. Salah satunya adalah jalur Bandami-Loji. Berdasarkan pemantauan, dalam sepekan ini jalan Badami - Loji dijadikan jalan alternatif menuju Jakarta, melalui Bekasi.
Penyekatan di pos check point KM 47 B Tol Cikampek. Foto/dok.SINDOnews
Dari gerbang tol Karawang Barat pemudik bukan masuk kembali menuju arah Tol Cipali, tapi malah keluar menuju Loji yang berbatasan dengan Bekasi. Mereka masuk ke jalan Badami-Loji untuk menghindari pemeriksaan di pos jaga.
"Banyak mobil besar seperti truk dan bus masuk kejalan sini menuju Bekasi. Padahal jarang bus besar masuk sini, kecuali bus karyawan, " kata Asep, warga Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat.
(Baca: Hendak Kembali ke Jakarta, Ratusan Kendaraan Pemudik Diputar Balik)
Jalan alternatif Badami-Loji menjadi pilihan pemudik karena diputarbalik di pos pemeriksaan KM 47. Keluar dari gerbang Tol Karawang Barat, para pemudik yang ingin balik ke Jakarta itu tinggal mengikuti jalur Badami-Loji sebelum sampai ke jalan inspeksi Kalimalang di pertigaan Kobakbiru.
Kondisi ini membuat warga di sepanjang jalur alternatif tersebut menjadi terganggu. Terlebih, bukan hanya kendaraan kecil yang melintas. ”Jalan jadi macet dan semrawut kami jadi ikut terganggu. Apalagi malam hari malah semakin banyak kendaraan besar," kata Asep.
(Baca: Demokrat Usung Wawan Setiawan di Cianjur, Cellica Nurrachadiana di Karawang)
Sejak Selasa (26/5/2020) Satlantas Polres Karawang memang menyekat Tol Cikampek arah Jakarta. Penyekatan dilakukan pukul 19.00 - 24.00 WIB setiap hari.
Ketika dikonfirmasi soal keluhan tersebut, Sekda Karawang Acep Jamhuri mengakui sudah mengetahuinya. Menurut dia, hal itu sudah berlangsung setelah jajaran Polda Metro Jaya melakukan penyekatan di KM 47 Tok Cikampek arah Jakarta.
Menurut laporan yang diterima, sedikitnya ada 4.500 unit kendaraan yang ditolak masuk ke DKI. Mereka diperintahkan keluar gerbang tol Karawang Barat tanpa pemeriksaan/penerapan protokol kesehatan.
”Sebagian dari pengendara tidak balik ketempat asal tapi mereka malah tetap berada di Karawang menunggu kesempatan masuk Jakarta. Jadi ini risiko bagi kita,” katanya.
Sebaliknya, ratusan kendaraan itu malah mencari jalan alternatif di Karawang untuk bisa sampai di Jakarta. Salah satunya adalah jalur Bandami-Loji. Berdasarkan pemantauan, dalam sepekan ini jalan Badami - Loji dijadikan jalan alternatif menuju Jakarta, melalui Bekasi.
Penyekatan di pos check point KM 47 B Tol Cikampek. Foto/dok.SINDOnews
Dari gerbang tol Karawang Barat pemudik bukan masuk kembali menuju arah Tol Cipali, tapi malah keluar menuju Loji yang berbatasan dengan Bekasi. Mereka masuk ke jalan Badami-Loji untuk menghindari pemeriksaan di pos jaga.
"Banyak mobil besar seperti truk dan bus masuk kejalan sini menuju Bekasi. Padahal jarang bus besar masuk sini, kecuali bus karyawan, " kata Asep, warga Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat.
(Baca: Hendak Kembali ke Jakarta, Ratusan Kendaraan Pemudik Diputar Balik)
Jalan alternatif Badami-Loji menjadi pilihan pemudik karena diputarbalik di pos pemeriksaan KM 47. Keluar dari gerbang Tol Karawang Barat, para pemudik yang ingin balik ke Jakarta itu tinggal mengikuti jalur Badami-Loji sebelum sampai ke jalan inspeksi Kalimalang di pertigaan Kobakbiru.
Kondisi ini membuat warga di sepanjang jalur alternatif tersebut menjadi terganggu. Terlebih, bukan hanya kendaraan kecil yang melintas. ”Jalan jadi macet dan semrawut kami jadi ikut terganggu. Apalagi malam hari malah semakin banyak kendaraan besar," kata Asep.
(Baca: Demokrat Usung Wawan Setiawan di Cianjur, Cellica Nurrachadiana di Karawang)
Sejak Selasa (26/5/2020) Satlantas Polres Karawang memang menyekat Tol Cikampek arah Jakarta. Penyekatan dilakukan pukul 19.00 - 24.00 WIB setiap hari.
Ketika dikonfirmasi soal keluhan tersebut, Sekda Karawang Acep Jamhuri mengakui sudah mengetahuinya. Menurut dia, hal itu sudah berlangsung setelah jajaran Polda Metro Jaya melakukan penyekatan di KM 47 Tok Cikampek arah Jakarta.
Menurut laporan yang diterima, sedikitnya ada 4.500 unit kendaraan yang ditolak masuk ke DKI. Mereka diperintahkan keluar gerbang tol Karawang Barat tanpa pemeriksaan/penerapan protokol kesehatan.
”Sebagian dari pengendara tidak balik ketempat asal tapi mereka malah tetap berada di Karawang menunggu kesempatan masuk Jakarta. Jadi ini risiko bagi kita,” katanya.
(muh)