Kasus Terkonfirmasi di Surabaya Naik, Kepala BNPB: Hasil Kerja Keras

Rabu, 03 Juni 2020 - 03:52 WIB
loading...
Kasus Terkonfirmasi di Surabaya Naik, Kepala BNPB: Hasil Kerja Keras
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjend TNI Doni Monardo datang ke Hotel Asrama Haji untuk memberikan motivasi bagi pasien yang terpapar COVID-19. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjend TNI Doni Monardo mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi COVID-19.

(Baca juga: 127 Anak di Kota Surabaya Terpapar COVID-19, 36 Masih Balita )

Semua tracing serta isolasi yang dilakukan di Hotel Asrama Haji menjadi langkah konkrit yang harus terus dilakukan. Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke Asrama Haji bersama Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto.

Doni menuturkan, peningkatan kasus terkonfirmasi yang dialami Surabaya, merupakan buah kerja keras dalam melakukan tracing dan pengambilan sampel di berbagai lingkungan masyarakat. Semua sektor dilakukan pengecekan untuk memastikan kondisi warganya.

"Tentunya tak mudah untuk mendapatkan informasi daerah yang kawasannya banyak yang positif. Ini langkah yang strategis dan sangat cerdas," kata Doni, Selasa (2/6/2020).

Mantan Danjen Kopasus ini menambahkan, pasien yang saat ini dirawat kemudian sembuh bisa mendonorkan plasmanya kepada pemerintah untuk pengobatan pasien yang sakit berat. Berdasarkan data pemerintah kota, sebanyak 226 kasus kematian akibat COVID-19 memiliki riwayat penyakit penyerta.

Ia pun meminta agar jenis penyakit penyerta itu dipelajari, kemudian diinformasikan ke masyarakat agar berhati-hati. Menurutnya, di Jawa Timur itu penyakit penyerta yang paling tinggi adalah diabetes, kemudian hipertensi. "Makanya, yang memiliki diabetes harus diingatkan agar berhati-hati," jelasnya.

(Baca juga: Aneh! Pasutri di Madiun Terpapar COVID-19 Dari Kluster Berbeda )

Doni menyampaikan, langkah mitigasi atau pencegahan juga harus dilakukan agar sedikit yang terpapar COVID-19. Kemudian, langkah sosialisasi yang massif ke masyarakat juga perlu disampaikan.

Menurutnya, kalau tidak diikuti dengan penjelasan yang maksimal, maka warga akan merasa aman-aman saja. Apalagi, di beberapa daerah di luar jawa sudah ada pembukaan menuju masyarakat yang produktif dan konstruktif.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.2134 seconds (0.1#10.140)