Target Meleset, Warga Jabar yang Isi Sensus Online Hanya 9,2 Juta

Selasa, 02 Juni 2020 - 18:05 WIB
loading...
Target Meleset, Warga...
Foto/dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Sensus online di Jawa Barat tidak memenuhi target . Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat hanya sekitar 9,2 juta jiwa penduduk Provinsi Jawa Barat yang melakukan sensus online. Jumlah tersebut sekitar 18,58% dari populasi Jawa Barat sekitar 46 juta jiwa.

Kepala BPS Provinsi Jawa Barat Dody Herlando mengakui, sensus online yang berakhir pada 31 Mei 2020 sedikit melenceng dari target 30% penduduk Jabar. Target tersebut disesuikan dengan jumlah pengguna ponsel pintar aktif di provinsi ini.

"Ya sebenarnya dibilang rendah, itu relatif. Di Australia saja, sensus online mereka hanya mencapai 10%. Ini juga tidak lepas dari kondisi pandemi yang melanda Indonesia. Sebenarnya hingga awal Maret lalu, sensus online masih berjalan cukup bagus," beber Dody, Selasa (2/6/2020).

(Baca: Sensus Penduduk Online Dimulai, Penduduk Jabar Diprediksi Bakal Bertambah Jadi 60 Juta Jiwa)

Menurut dia, kondisi pandemi menyebabkan banyak aktivitas masyarakat dibatasi. Sosialisi sensus online juga tersendat akibat pembatasan aktivitas masyarakat. Sementara dari sisi masyarakat, tidak sedikit warga yang terdampak dan tidak bekerja.

Kendati begitu, lanjut Dody, masyarakat yang belum mengisi data pada sensus online akan didata secara manual pada September 2020, molor dari rencana pada Juli. Rencana sensus offline pada September tersebut akan tetap memperhatikan perkembangan kasus COVID-19.

"Mekanisme sensus offline juga akan diubah. Kami mengandalkan aparatur kewilayahan seperti pengurus RT. Ini juga berkaitan dengan anggaran sensus yang dipotong sampai 50% dan dialihkan ke penanganan COVID-19," beber dia.

(Baca: Hingga Maret Sensus Online Baru Capai 37,69% Penduduk Majalengka)

Selain pengurus RT, BPS juga melakukan pendataan melalui Dinas Kependudukan, kendati data yang diperoleh perlu pendataan lanjutan untuk mengetahui profil lebih dalam terkait penduduk Indonesia.

"COVID-19 sudah mengajarkan kita banyak, bahwa data dan identias kependudukan sangat penting. Mudah-mudahan sensus penduduk ini memberi manfaat untuk pendataan kesehatan, ekonomi, dan lainnya," imbuh dia. arif budianto
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2570 seconds (0.1#10.140)