Kepala BNPT Ungkap 2.171 WNI Jadi Foreign Terrorist Fighter

Rabu, 15 September 2021 - 16:21 WIB
loading...
Kepala BNPT Ungkap 2.171 WNI Jadi Foreign Terrorist Fighter
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengungkap masih ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi foreign terrorist fighter (FTF) di sejumlah negara, di antaranya ISIS, Filipina dan Afghanistan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengungkap masih ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi foreign terrorist fighter (FTF) di sejumlah negara, di antaranya ISIS, Filipina dan Afghanistan.

"Berkaitan dengan foreign terrorist fighter berkaitan dengan WNI yang terjebak propaganda ISIS kemudian mereka telah berangkat bersama istri dan anak. Kalau kami lihat pendataannya berdasarkan kerja sama jaringan intelijen yang ada termasuk ICRC, berada di zona konflik 1.251 orang, kemudian data meninggal dunia 111 orang, bertindak sebagai returnis artinya telah kembali sebanyak 195 orang, deportan 556 orang. Jadi total ada 2.113 orang," kata Boy di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Di Filipina, kata Boy, ada WNI yang terjebak kegiatan aksi terorisme yakni, berada di zona konflik sekitar 13 orang, meninggal dunia 11 orang, returnis 4 orang, deportan 7 orang. Sehingga total 35 orang. Demikian juga di Afghanistan sendiri, berada di zona konflik informasinya sekitar 10 orang, di antara mereka direlokasi Suriah, meninggal 2 orang, deportan 11 orang, total 23 orang.

Di Suriah, mantan Kadiv Humas Polri ini menyebut, terdapat 529 WNI. Di camp sebanyak 115 orang, dipenjara 21 orang, di perbatasan Turki 16 orang, dan yang belum diketahui di mana keberadaan saat ini diperkirakan sebanyak 377 orang. "Sebanyak 21 WNI yang dipenjara itu ada di beberapa titik di antaranya di Dabarsyah 3 Dairik Central 2 orang, Meltepe 2 orang, Al Dasilah 1 orang, Al Hasakah 1 orang, Disrinfild 1 orang, UMM Madfa 1 orang dan di penjara lainnya 6 orang," urai Boy.

Sebelumnya, Boy menjelaskan, berkaitan perkembangan jaringan teror di tingkat global, ISIS masih melakukan aksi serangan melalui jaringan-jaringan di berbagai wilayah seperti Anbar, Jidlah, Januk/Karbala, Kirkuk, Minawa dan Shalahuddin dan berbagai wilayah lainnya. Pada 27 Agustus lalu ISIS melakukan bom bunuh diri di bandara Kabul, Afghanistan.

Demikian juga jaringan teror Al Qaeda, menurut Boy, pascatewasnya pimpinan Al Qaeda setelah Osama Bin Laden, Aiman Al Zawairi yang terlihat bahwa tetap berperan sebagai tokoh utama di berbagai pelatihan yang dilaksanakan.

"Karena kalau kita lihat Al Qaeda melahirkan ISIS, ISIS lebih ekspansis ke berbagai negara di seluruh dunia. Kalau berdasarkan catatan dari PBB, terdapat setidaknya 35.000-40.000 yang terdaftar sebagai foreign terrorist fighter, termasuk tentunya mereka-mereka yang berasal dari Indonesia," ujar mantan Kapolda Papua ini
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2461 seconds (0.1#10.140)