Pengusaha 'Ancang-Ancang Kaki' untuk Membuka Kembali Malnya

JAKARTA - Meski penerapan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) di Jakarta baru akan berakhir pada 4 Juni mendatang, sejumlah pengusaha mal sudah ancang-ancang kaki untuk mempersiapkan pembukaan pusat perbelanjaannya. Mereka akan menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia ( APPBI ) Dewan Pengurus Daerah (DPD) DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan pihak pengelola mal sudah menetapkan prosedur standar operasi atau SOP untuk kepentingan tersebut. ( Baca:Jumlah Pasien Positif Corona Mengincar Angka 30 Ribu )

Ada 10 SOP yang diterapkan oleh pengelola mal yang membuka operasionalnya di tengah pandemi ini. Ke-10 SOP itu di antaranya adalah menyediakan pengukuran suhu tubuh di berbagai pintu masuk. Pengunjung atau karyawan akan ditolak masuk mal bila suhu tubuhnya cukup tinggi.

Lalu, pengunjung dan karyawan wajib memakai masker dantim sekuriti akan mengontrol ketaatan akan aturan ini. Selanjutnya, menyediakan hand sanitizer di beberapa lokasi, selalu menjaga jarak.

Lift dan ekskalator juga dibatasi agar pengunjung tetap menjaga jarak satu dengan lainnya. Resto dine–in juga memberlakukan pembatasan jarak, kemudian foodcourt juga dilakukan pengaturan kursi-meja berjarak.

"Ini karena ruang publik mal rata-rata berukuran cukup besar dengan memiliki banyak entrance serta juga memiliki koridor yang cukup lebar. Jadi physical distancing akan lebih terjaga dengan baik," ujar Ellen dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (31/5/2020)

Dia menambahkan jika sudah ada keputusan mal dibuka, maka jam operasional mal juga dibatasi. "Pada saat awal buka, maka jam buka juga kami serahkan kepada para anggota yang lebih tahu market-nya, misalnya saja jam buka 11.00–20.00," katanya.