Nestapa Anak Juru Parkir, Sulit Urus KIP-PIP hingga Tak Mampu Beli Buku di SMAN 6 Tangsel

Rabu, 01 September 2021 - 23:34 WIB
loading...
Nestapa Anak Juru Parkir,...
Pasangan suami isteri, Gantina (35) dan Reni Jaya (36) beserta anaknya. Foto: MNC Portal/Hambali
A A A
TANGERANG SELATAN - Pasangan suami isteri, Gantina (35) dan Reni Jaya (36) nampak murung di sudut warung kopi dekat kantor Kepala Cabang Dinas (KCD) SMA di Villa Melati Mas, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel).

Usai mengusap peluh, Reni pun mulai bercerita seraya menunjukkan beberapa lembaran dokumen yang dibawa. Keduanya seolah pasrah, lantaran tak kunjung ada kepastian soal pembuatan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi putranya MF (16) yang bersekolah di SMAN 6.

"Kita capek udah ngurus ke sana-sini tetap belum dapat kepastiannya itu seperti apa," tutur Reni, Rabu (1/9/2021).



Didampingi sang suami, Reni pun memberanikan diri menjelaskan hal yang dialami polos apa adanya. Ibu dari 3 anak itu mengatakan, sejak awal MF masuk SMAN 6 pada tahun lalu, dia telah mencoba mengurus pembuatan KIP dan PIP. Bahkan salah satu guru di sana pun ikut menawarkan bantuan dalam pendataan.

"Waktu itu ada guru yang bilang ke saya, katanya mau bantu. Yaudah saya serahin data dan persyaratannya. Cuman habis itu, belum ada hasilnya sampai sekarang. Saya udah hubungikan, nanyain prosesnya, tapi katanya belum ada nama anak saya," ucapnya.

Karena tak ada kabar kepastian, Reni dan suami memutuskan untuk mengurus langsung pembuatan PIP dan KIP. Setelah berkordinasi dengan guru sekolah sebelumnya, dia mulai menempuh segala prosedur yang harus dilalui.



"Karena saya urus udah lama, dari anak saya pertama masuk kelas 1 sampai sekarang udah kelas 2. Ya udah akhirnya saya minta surat keterangan dari sekolah. Setelah itu saya jalan ngurus sendiri, sudah ke Dinas Sosial juga. Kemarin Selasa, saya juga sudah ke KCD, tapi dibilang sama pegawainya mereka enggak ngurus pembuatan KIP dan PIP," bebernya.

Tak puas mendapat jawaban itu, Reni dan suami kembali mendatangi KCD hari ini. Lagi-lagi hasilnya sama, pegawai yang ditemui menjelaskan bahwa mereka tak berwenang memproses pembuatan KIP dan PIP langsung.

"Tadi ke situ lagi (KCD), dan jawabannya ya sama. Jadi pegawainya bilang, registrasinya harus melalui operator sekolah, nanti dari sekolah yang kirim datanya ke kita. Jadi disuruh balik lagi ke sekolah," katanya.

Gantina dan Reni merupakan keluarga kecil yang kondisi ekonominya tak sebaik wali murid kebanyakan di SMAN 6. Penghasilan Gantina sebagai juru parkir, tak bisa menopang berbagai kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk keperluan lain di luar itu.

"Dulu narik angkot, tapi karena sepi, enggak ketutup setorannya akhirnya sekarang jadi tukang parkir," sambung dia.

Meski berasal dari keluarga tak mampu, Reni dan Gantina merasa bangga karena putra mereka bisa mengenyam pendidikan di SMAN 6 Tangsel melalui jalur afirmasi. Untuk itulah keduanya berharap banyak dari KIP dan PIP agar meringankan beban biaya kebutuhan sekolah.

"Dari sekolah kan disuruh beli juga buat buku paket pendamping, dulu beli Rp900 ribuan. Kalau kemarin ini kita disuruh beli buku harganya Rp510 ribu, belinya di koperasi sekolah, kita bingung uangnya belum ada. Kalau udah ada itu (KIP-PIP) kan agak ringan jadinya," ungkapnya.

Sementara itu, Humas SMAN 6 Tangsel, Arie Yunitarie, memastikan pihaknya akan membantu segala proses pembuatan KIP ataupun PIP bagi siswa tidak mampu.

"Nanti kita cek dulu ya pak. Pasti sekolah ada alasan. Kita nggak pernah nggak bantu, apalagi untuk masalah PIP dan segala macamnya, kita pasti bantu. Kita upayakan, apalagi tidak mampu," ucapnya dihubungi terpisah.

Dia menjelaskan, pada tahun lalu data siswa yang ingin membuat PIP telah diajukan. Namun dari jumlah itu tak seluruhnya bisa disetujui. "Memang biasanya tidak di ACC seratus persen, selalu berbeda setiap tahunnya. Untuk PIP tahun ini memamg belum bisa diajukan, karena data belum lengkap," terangnya.

Arie pun meminta agar orang tua siswa mendatangi sekolah esok hari guna pengurusan KIP dan PIP. "Nanti kalau misalnya anak ini mau mengkomunikasikan lagi, coba biar datang ke sekolah. Kalau di sekolah bisa menemui BK, bisa menemui kesiswaan, nanti kami fasilitasi," pungkasnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Berhasil Kurangi Sampah...
Berhasil Kurangi Sampah 100 Kg per Hari, DLH Kota Tangsel Bakal Optimalkan TPS 3R
Pungut Tarif Rp60 Ribu...
Pungut Tarif Rp60 Ribu ke Pengunjung Pasar Tanah Abang, Juru Parkir Liar Ditangkap
Mafia Tanah Beraksi...
Mafia Tanah Beraksi di Tangsel, Aliansi Cerdas Hukum: Rusak Citra dan Marwah Peradilan
Kakak Adik Viral Tawarkan...
Kakak Adik Viral Tawarkan Ginjal untuk Bebaskan Ibu, Polisi Tangguhkan Penahanan SY
Konsolidasi Kader PDIP...
Konsolidasi Kader PDIP Tangsel, Komitmen Wujudkan Tiga Pilar Partai
Saling Ejek, Motif Pengeroyokan...
Saling Ejek, Motif Pengeroyokan Jukir Minimarket hingga Tewas di Cimaung Bandung
Tukang Parkir Tewas...
Tukang Parkir Tewas Dianiaya di Minimarket Cimaung Bandung, 1 Anggota Geng Motor Ditangkap
Benyamin-Pilar Berencana...
Benyamin-Pilar Berencana Bangun MRT Lebak Bulus-Serpong
Percepat Penanganan...
Percepat Penanganan Banjir, Wakil Wali Kota Tangsel Tambah Delapan Pompa Air
Rekomendasi
Soeharto Diusulkan Jadi...
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Begini Respons Istana
Mayjen TNI Djon Afriandi...
Mayjen TNI Djon Afriandi Pimpin Sertijab Dangrup 1 dan 2 hingga Dansat 81 Kopassus
Paus Fransiskus, Toyota...
Paus Fransiskus, Toyota Innova Zenix, dan Ziarah Kesederhanaan di Indonesia
Berita Terkini
Kapolda Riau Copot Kapolsek...
Kapolda Riau Copot Kapolsek Bukit Raya Gara-gara Debt Collector Ngamuk di Polsek
38 menit yang lalu
Strategi Raja Mataram...
Strategi Raja Mataram Percepat Pembangunan Istana Megah, Sayembara hingga Kerahkan 300 Ribu Warga
1 jam yang lalu
Parah! Dokter PPDS Unsri...
Parah! Dokter PPDS Unsri Ditendang di Bagian Testis hingga Memar oleh Konsulen
1 jam yang lalu
Dua Kejuaraan Nasional...
Dua Kejuaraan Nasional Karate Lemkari Akan Digelar di Surabaya Awal Mei 2025
1 jam yang lalu
Tak Terbukti Curang,...
Tak Terbukti Curang, Tia Rahmania Dapat Dukungan Warga Dapil Banten 1
8 jam yang lalu
Praktisi Hukum: Surat...
Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
9 jam yang lalu
Infografis
Gaji Rata-Rata Pekerja...
Gaji Rata-Rata Pekerja di Indonesia, Lulusan S1 hingga S3 Miris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved